Cara Menjadi Desainer Grafis (6 Hal yang Harus Anda Lakukan)

Desainer grafis adalah salah satu profesi paling diminati dalam industri kreatif. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya lowongan pekerjaan untuk desainer grafis yang terpampang di berbagai platform pencarian kerja.

Berita baiknya, desain grafis adalah salah satu keterampilan yang dapat dipelajari secara mandiri. Bahkan, banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk desainer grafis tanpa mensyaratkan gelar perguruan tinggi.

Apakah Anda tertarik menjajaki karir sebagai desainer grafis? Nah, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memasuki dunia ini.

Ayo, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Desain Grafis?

Desain grafis adalah seni perencanaan dan penciptaan konten visual yang digunakan untuk menyampaikan ide atau pesan. Melalui penggunaan berbagai elemen dan prinsip, desain grafis memiliki kemampuan untuk memengaruhi persepsi dan emosi manusia.

Tujuan utama dari desain grafis adalah menciptakan produk visual yang menarik dan efektif menyampaikan pesan atau informasi tertentu.

Apa itu Desainer Grafis?

Desainer grafis menciptakan konsep visual dengan tujuan menarik perhatian atau minat klien melalui desain, baik secara digital maupun fisik. Secara umum, desain tersebut melibatkan grafis, gambar, seni, dan elemen visual lainnya. Fokus desainer grafis terletak pada aspek-aspek seperti branding, tipografi, layout, dan prinsip keseluruhan dalam komposisi desain.

Desain grafis sering disebut sebagai desain komunikasi visual, karena pada dasarnya desainer grafis berperan sebagai komunikator visual. Mereka memiliki keterampilan untuk menghidupkan konsep visual dan menyampaikan informasi serta berinteraksi dengan audiens melalui teks, grafis, atau gambar.

Pendidikan formal dalam desain grafis dapat diperoleh melalui sekolah menengah kejuruan, sekolah vokasi, atau universitas. Namun, saat ini telah banyak tersedia berbagai cara untuk mengembangkan keterampilan desain grafis, baik melalui program kursus maupun sertifikasi, baik secara formal maupun nonformal.

Tugas Desainer Grafis

Secara umum, tugas seorang desainer grafis adalah menciptakan konten visual dengan tujuan yang bervariasi, mulai dari penawaran produk, penyampaian informasi, hingga membangun identitas suatu institusi, lembaga, atau brand.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab desainer grafis secara lebih rinci:

  1. Menciptakan desain visual yang mampu menyampaikan pesan atau konsep tertentu.
  2. Melakukan riset terhadap audiens yang menjadi target desain.
  3. Berkolaborasi dengan klien dan anggota tim lainnya, seperti copywriter, digital marketing specialist, sales specialist, dan lain sebagainya.
  4. Membuat dan mengedit gambar menggunakan aplikasi desain.
  5. Menentukan warna, tipografi, atau desain layout untuk menciptakan desain yang menarik secara visual sekaligus fungsional.
  6. Mempresentasikan hasil desain kepada klien dan menerima masukan untuk melakukan revisi jika diperlukan.
  7. Mengikuti perkembangan tren desain dan perangkat lunak yang digunakan.

Gaji Desainer Grafis

Ada beberapa faktor yang menentukan nominalnya, termasuk UMK/UMR yang berlaku, tugas dan tanggung jawab, posisi atau tingkatan jabatan, serta latar belakang pendidikan, pengalaman, atau kompetensi yang Anda miliki.

Berdasarkan data dari JobStreet, rata-rata penghasilan desainer grafis di Indonesia mencapai 4,2 hingga 6 juta rupiah per bulan. Sementara itu, hasil survei dari Indeed mengungkapkan bahwa gaji pokok rata-rata desainer grafis di Indonesia adalah sebesar 3,6 juta rupiah per bulan.

Bagi mereka yang bekerja sebagai freelancer, Anda dapat menentukan sendiri tarif jasa sebagai seorang desainer grafis. Umumnya, para freelancer memiliki rate card yang berisi daftar tarif berdasarkan jenis desain dan layanan yang diinginkan oleh klien.

Cara Menjadi Desainer Grafis

Anda dapat mempelajari desain grafis melalui lembaga pendidikan formal, seperti SMK atau perguruan tinggi. Selain itu, Anda dapat memperoleh pendidikan nonformal melalui program kursus atau belajar secara otodidak.

Berikut adalah beberapa cara untuk menjadi desainer grafis profesional:

1. Pahami Prinsip-Prinsip Desain

Desain yang ideal dihasilkan dengan menerapkan teori dan prinsip-prinsip desain. Seorang desainer grafis harus memahami prinsip-prinsip desain itu sendiri.

Dalam proses desain, Anda perlu menentukan berbagai elemen, seperti garis, warna, bentuk, ruang, tekstur, tipografi, ukuran, dan sebagainya. Elemen-elemen ini membentuk desain yang dibuat dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi pikiran serta perasaan audiens saat melihatnya.

2. Pelajari Aplikasi Desain

Secara umum, Adobe Creative Cloud menjadi alat standar yang digunakan oleh sebagian besar desainer grafis. Beberapa perangkat lunak standar yang populer di kalangan desainer grafis antara lain Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.

Ada pula aplikasi yang diciptakan khusus untuk memudahkan pekerjaan desain, seperti Canva untuk desain materi pemasaran digital dan aplikasi desain logo untuk membuat logo dan aset desain brand.

3. Ikut Sertifikasi

Sertifikasi dapat memberikan validasi terhadap kemampuan Anda sebagai seorang desainer grafis, sekaligus meningkatkan kredibilitas Anda. Saat ini, sudah banyak program sertifikasi yang dapat diikuti secara online, bahkan beberapa di antaranya ditawarkan secara gratis.

Beberapa platform yang menawarkan kursus dan sertifikasi desainer grafis online antara lain Skillshare, International Design School (IDS), Udemy, Purwadhika School, dan Coursera.

4. Buat Proyek Pribadi

Desainer grafis yang baru merintis karir seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena belum memiliki portofolio. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena permasalahan ini dapat diatasi melalui proyek pribadi.

Anda dapat membuat beberapa proyek dummy yang kemudian diunggah melalui platform media sosial pribadi. Hasilnya dapat Anda gunakan sebagai portofolio saat mencari pekerjaan sebagai desainer grafis.

5. Cari Pengalaman

Bagi Anda yang baru lulus atau masih berada di bangku sekolah atau kuliah, Anda dapat memulai pencarian pengalaman sebagai modal untuk merintis karir di bidang desain grafis nantinya. Misalnya, mengikuti kegiatan volunteering di komunitas, aktif berorganisasi atau terlibat dalam kepanitiaan di kampus, serta melakukan magang di perusahaan.

Pengalaman-pengalaman tersebut akan membantu mengasah keterampilan desain grafis Anda dan menjadi nilai tambah ketika Anda mencari pekerjaan. Selain itu, Anda juga dapat memperluas jaringan atau koneksi yang nantinya dapat memberikan rekomendasi pekerjaan.

6. Bangun Portofolio

Portofolio adalah bekal esensial bagi para desainer grafis yang ingin melamar pekerjaan atau menawarkan jasanya. Sama seperti sertifikasi, portofolio dapat meningkatkan kredibilitas Anda sebagai seorang desainer grafis. Anda dapat menyusun portofolio yang terdiri dari karya-karya Anda saat mengikuti kegiatan volunteering, berorganisasi, kepanitiaan, magang, atau dari proyek pribadi.

Ada banyak cara untuk menjadi desainer grafis, baik melalui pendidikan formal, non-formal, maupun belajar secara mandiri.
Ada banyak cara untuk menjadi desainer grafis, baik melalui pendidikan formal, non-formal, maupun belajar secara mandiri. Gambar oleh Antoni Shkraba dari Pexels.

Tips Menjadi Desainer Grafis

Ketika Anda memasuki dunia kerja, Anda akan bersaing dengan banyak desainer grafis di luar sana, mulai dari yang amatir hingga yang profesional. Selain mengasah keterampilan, Anda juga perlu membangun branding yang menjadi ciri khas Anda sebagai seorang desainer grafis, yang dapat membuat Anda terlihat menonjol.

Berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda perhatikan jika ingin menjadi desainer grafis yang andal:

1. Daya Kreativitas Tinggi

Kreativitas adalah modal utama bagi seorang desainer grafis. Lalu, bagaimana cara agar Anda senantiasa memiliki tingkat kreativitas yang tinggi? Jangan berhenti mengasah keterampilan yang Anda miliki, terus mencari inspirasi desain, bergabung dengan komunitas, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat yang Mumpuni

Desainer grafis banyak mengandalkan perangkat digital untuk menjalankan tugas mereka. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki perangkat yang mumpuni sebagai modal awal. Pastikan komputer, laptop, atau perangkat mobile yang Anda miliki cukup kuat untuk mengoperasikan aplikasi desain grafis dan menjalankan proses desain itu sendiri.

3. Spesialisasi

Desainer grafis mencakup beberapa jenis profesi yang terkait dengan desain, seperti illustrator, advertising designer, brand and identity designer, dan masih banyak lagi.

Anda disarankan untuk memiliki spesialisasi dalam keterampilan desain grafis dan mengembangkan gaya desain yang menjadi ciri khas Anda. Dengan cara ini, Anda akan tampak lebih menonjol dibandingkan desainer grafis lainnya, dan lebih diminati oleh klien.

4. Up-to-Date

Tren desain grafis membantu Anda menciptakan proyek yang relevan bagi audiens. Dengan memahami dan mengikuti tren yang berlaku, Anda dapat memahami juga perkembangan dan perubahan minat konsumen.

Tren desain grafis terus berkembang seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, Anda harus selalu up-to-date dengan perkembangan tren desain grafis, sehingga keterampilan Anda terus berkembang dan karya-karya Anda relevan dengan kebutuhan klien saat ini.

5. Network

Menjalin hubungan dengan sesama desainer grafis atau pekerja kreatif lainnya adalah salah satu hal yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Sebabnya, Anda dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Relasi juga dapat membuka lebih banyak peluang di dunia kerja bagi Anda. Jadi, jangan menutup diri hanya karena takut kalah saing dengan desainer grafis lainnya, ya!

Kesimpulan

Desainer grafis sering disebut sebagai komunikator visual. Melalui berbagai konsep dan elemen visual, desainer grafis mampu menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens. Oleh karena itu, seorang desainer grafis tidak hanya memerlukan daya kreativitas yang tinggi, tetapi juga pemahaman terhadap prinsip-prinsip desain serta cara berinteraksi dengan audiens.

Semoga artikel ini memberikan gambaran yang cukup jelas bagi Anda yang ingin berkarier sebagai desainer grafis. Semoga sukses!

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *