Apa itu Copywriting? Kenali 15 Formula Copywriting Populer

Copywriting adalah salah satu keahlian yang dibutuhkan dalam dunia pemasaran dan periklanan. Copywriting berkaitan dengan kemampuan menulis konten yang efektif untuk menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk bertindak, seperti membeli produk atau menggunakan layanan tertentu.

Copywriting diperlukan untuk berbagai keperluan pemasaran dan periklanan, mulai dari menulis iklan, konten website, email marketing, sampai ke masalah copywriting untuk kemasan produk. Oleh karena itu, copywriting merupakan keahlian penting yang harus dikuasai dalam bisnis modern saat ini.

Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang apa itu copywriting, peranannya dalam strategi pemasaran, jenis copywriting, formula copywriting dan tips membuat copy yang menarik. Copywriting bukan sekadar menulis konten, tetapi juga seni untuk meyakinkan pembaca melalui kata-kata.

Pengertian Copywriting

Copywriting adalah teknik membuat materi pemasaran yang bertujuan untuk memengaruhi audiens agar mengambil tindakan yang diinginkan, seperti membeli sebuah produk atau layanan, berlangganan newsletter, menghubungi tim sales, dan lainnya.

Saat ini, tanggung jawab seorang copywriter juga mencakup penulisan copy untuk iklan, newsletter, caption postingan media sosial, landing page, dan lain-lain. Copywriting tidak selalu berupa tulisan, bisa berupa gambar atau video.

Mengapa Copywriting Penting?

Umumnya, copywriting dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan konversi. Maka dari itu, copywriting dinilai sebagai salah satu elemen penting dalam teknik atau strategi marketing.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa copywriting sangat penting:

  • Meningkatkan rasio tingkat konversi
  • Memperbaiki struktur sebuah artikel
  • Meningkatkan engagement di media sosial
  • Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen
  • Membangun citra merek yang kuat

Perlu diingat bahwa copywriting tidak hanya penting bagi perusahaan besar. Bagi UMKM dan startup juga dianjurkan untuk mengoptimalkan copywriting untuk promosi.

Tujuan Copywriting

Tujuan utama copywriting adalah memengaruhi audiens untuk mengambil tindakan tertentu. Itulah sebabnya sebuah copy biasanya dilengkapi dengan call to action (CTA) atau kalimat ajakan.

Sebagai contoh, ajakan untuk membeli produk, menggunakan jasa, berlangganan paket premium, mengunduh aplikasi, mengklik link, membagikan postingan, menghadiri acara, dan masih banyak lagi.

Jenis-Jenis Copywriting

Copywriting dapat dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan tujuan yang lebih spesifik, teknik penulisan, maupun medianya. Berikut adalah jenis-jenis copywriting yang Anda perlu tahu:

1. Ad Copywriting

Ad copywriting memiliki tujuan utama untuk mengiklankan atau mempromosikan suatu produk atau jasa.

Ad copywriting berusaha memengaruhi audiens untuk mengambil suatu tindakan dengan menggunakan diksi yang seefisien mungkin. Oleh karena itu, setiap kata yang muncul dalam copy memiliki peran penting.

2. Email Copywriting

Email menjadi salah satu media promosi yang sangat efektif. Sejumlah brand kerap menawarkan langganan newsletter gratis, di mana mereka secara rutin akan mengirimkan email, seperti peluncuran produk baru atau promosi diskon.

Email copywriting tidak hanya fokus pada isi email, tetapi juga subjeknya. Sebab, subjek email adalah bagian pertama yang akan dilihat audiens, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian mereka untuk membuka email.

3. Social Media Copywriting

Social media copywriting dapat muncul dalam berbagai bentuk.

Misalnya, postingan infografis, naskah video pendek, hingga caption dari konten-konten yang diunggah di platform media sosial. Tentunya, strategi social media copywriting harus disesuaikan dengan platformnya, karena masing-masing platform media sosial punya audiens dan karakteristik yang berbeda.

4. Technical Copywriting

Technical copywriting adalah jenis copywriting yang fokus pada penjelasan hal-hal yang berkaitan dengan teknis pemakaian suatu produk. Jenis ini tidak hanya bertujuan untuk memengaruhi audiens agar tertarik membeli produk yang bersangkutan.

Adapun peran lainnya, seperti menjelaskan deskripsi produk, memperkenalkan fitur-fitur unggulannya, serta memberitahu cara penggunaannya. Maka dari itu, copywriter tidak hanya diharapkan dapat menciptakan copy yang menarik, tetapi juga mudah dimengerti oleh audiens.

5. SEO Copywriting

SEO copywriting berfokus pada optimasi kata kunci yang banyak dicari orang dan relevan dengan bisnis untuk mendapatkan trafik dari mesin pencari. Tujuannya adalah agar konten yang dibuat muncul di halaman hasil pencarian mesin pencari seperti Google saat pengguna mencari kata kunci tertentu.

Dengan demikian, konten tersebut bisa mendatangkan pengunjung baru yang berpotensi menjadi pelanggan. Oleh karena itu, SEO copywriter perlu memahami kata kunci yang populer dan banyak dicari orang sesuai bidang bisnis. Kemudian menyisipkan kata kunci tersebut secara alami dalam copy tanpa mengganggu keterbacaan.

Copywriting juga perlu memperhatikan SEO.
Menulis copy juga perlu memperhatikan SEO. Gambar oleh Pixabay dari Pexels.

Formula Copywriting

Ada banyak formula copywriting yang bisa digunakan untuk menciptakan sebuah copy. Di bawah ini, kami telah mengkurasi 15 formula copywriting yang populer dan efektif.

1. AIDA Formula

  • Attention: Curi perhatian audiens melalui headline yang menarik atau visual yang memukau.
  • Interest: Berikan informasi, fakta, data, dll. yang membangkitkan minat audiens.
  • Desire: Jelaskan keunggulan produk dan manfaat yang bisa audiens dapatkan untuk menumbuhkan keinginan mereka.
  • Action: Ajak audiens untuk melakukan suatu tindakan yang Anda harapkan.

Formula AIDA merupakan salah satu formula copywriting yang sudah sering digunakan. Formula ini menawarkan strategi promosi yang sederhana, tetapi efektif untuk menarik perhatian audiens, serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu.

2. PAS Formula

  • Problem: Mengidentifikasi masalah yang terjadi.
  • Agitate: Menjelaskan dampak negatif dari masalah tersebut.
  • Solve: Menawarkan solusi.

Inilah formula copywriting yang paling populer di kalangan para copywriter. Formula PAS tidak hanya menunjukkan permasalahan yang dihadapi audiens, tetapi juga menumbuhkan perasaan takut apabila masalah tersebut terjadi kepada mereka, sehingga mereka segera menerima solusi yang Anda tawarkan.

3. BAB Formula

  • Before: Situasi audiens saat ini.
  • After: Situasi audiens setelah mendapat solusi atas permasalahannya.
  • Bridge: Cara audiens menyelesaikan masalahnya.

Berbeda dengan formula PAS yang fokus pada “apa yang terjadi jika permasalahan itu tetap ada”, formula BAB lebih menitikberatkan pada “apa yang terjadi jika Anda berhasil menyelesaikan masalah Anda”.

Formula BAB didesain untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh audiens, lalu memberitahu solusi yang tepat. Formula BAB juga sangat ideal untuk promosi dengan gaya storytelling.

4. FAB Formula

  • Features: Apa yang Anda tawarkan?
  • Advantages: Bagaimana produk ini dapat menyelesaikan masalah dan memberikan solusi?
  • Benefits: Apa yang akan audiens dapatkan dari solusi yang Anda tawarkan?

Formula FAB merupakan salah satu formula copywriting yang paling sederhana dan sering digunakan. Formula ini tidak hanya menyoroti keunggulan dari produk yang ditawarkan, tetapi juga bagaimana keunggulan tersebut dapat membantu audiens. Formula yang satu ini sangat cocok untuk promosi produk atau jasa.

5. “So, What?” Formula

Ketika Anda mendengar sebuah pernyataan, Anda mungkin sering bertanya, “So, what?” atau, “Terus, kenapa?” Pertanyaan tersebut mau tidak mau mendesak orang lain untuk menjabarkan pernyataannya secara lebih detail. Begitu pula konsep yang diterapkan dalam formula copywriting “So, What?“.

Anda diminta untuk membayangkan pertanyaan, “Lalu, apa?” yang mungkin akan dilontarkan oleh audiens saat melihat sebuah iklan. Dengan begitu, Anda dituntut untuk mendeskripsikan keunggulan atau manfaat dari produk yang dipromosikan secara lebih detail.

6. “3 Reasons Why” Formula

Formula ini hampir mirip dengan formula “So, What?”. Anda diminta untuk membayangkan 3 pertanyaan yang mungkin saja dilontarkan oleh audiens ketika melihat sebuah iklan. Ketiga pertanyaan tersebut, yaitu:

  • Mengapa produk ini yang terbaik?
  • Mengapa saya harus memercayai Anda?
  • Mengapa saya harus membeli produk ini sekarang juga?

Ketiga pertanyaan tersebut akan mendesak Anda untuk menjelaskan deskripsi produk beserta manfaatnya bagi audiens secara lebih detail dan jelas. Selain itu, Anda juga dituntut untuk menciptakan CTA yang kuat, sehingga mampu memberikan audiens dorongan untuk mengambil tindakan yang diharapkan.

7. The 4C’s Formula

  • Clear: Promosikan produk dengan bahasa yang mudah dipahami dan sejelas mungkin di mata audiens.
  • Concise: Promosikan produk secara singkat, padat, dan to the point.
  • Compelling: Ambil perhatian audiens melalui cerita yang menarik, fokus pada masalah mereka, dan tawarkan solusi.
  • Credible: Yakinkan audiens dengan menyoroti keunggulan produk dan bagaimana hal itu dapat menyelesaikan masalah mereka.

Formula 4C merupakan formula copywriting paling sederhana yang menjelaskan produk sebagai solusi bagi audiens menggunakan bahasa singkat, padat, dan jelas. Sangat cocok bagi copywriter pemula karena strateginya tidak terlalu rumit.

8. The 4P’s Formula

  • Picture: Membuat gambar yang menarik perhatian dan menggugah keinginan audiens.
  • Promise: Menjelaskan gambar tersebut akan menjadi kenyataan apabila audiens membeli produk atau jasa yang dipromosikan.
  • Prove: Membuktikan kredibilitas produk atau jasa yang dipromosikan melalui testimoni dari orang lain.
  • Push: Mendorong audiens untuk melakukan suatu tindakan, misalnya membeli produk tersebut saat ini juga.

Formula 4P menggunakan deskripsi yang menggugah imajinasi audiens untuk membayangkan kehidupan yang lebih baik dengan produk yang dipromosikan, diperkuat dengan kesaksian orang lain.

9. The 4U’s Formula

  • Useful: Menjelaskan manfaat dari sebuah produk.
  • Urgent: Menimbulkan kesan urgensi seakan-akan audiens harus segera mendapatkan produk ini.
  • Unique: Menjelaskan bahwa keunggulan dan manfaat dari produk ini tak akan ditemukan di produk-produk lainnya.
  • Ultra-specific: Mempromosikan produk secara jelas dan spesifik dengan menyoroti keunggulannya.

Formula 4U merupakan sebuah formula copywriting yang fokus terhadap kebutuhan maupun keinginan audiens. Formula ini dapat mendorong munculnya perasaan fear of missing out (FOMO), sehingga audiens cepat-cepat mengambil tindakan yang diinginkan.

10. ACCA Formula

  • Awareness: Mengidentifikasi suatu masalah dan membangkitkan kesadaran audiens akan masalah itu.
  • Comprehension: Membantu audiens memahami masalah tersebut dan pengaruhnya terhadap mereka.
  • Conviction: Menawarkan sebuah solusi yang dapat menyelesaikan masalah dan membawa perubahan positif bagi audiens.
  • Action: Mengarahkan audiens untuk segera mengambil tindakan, yaitu menyelesaikan masalahnya menggunakan solusi yang ditawarkan.

Formula ACCA berfokus pada penjelasan masalah dan dampaknya bagi audiens. Dengan pemahaman ini, audiens lebih mudah diarahkan mengikuti solusi yang ditawarkan. Formula ACCA cocok untuk promosi kegiatan amal, penggalangan dana, atau jasa konsultasi.

11. The “Approach” Formula

  • Arrive: Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh audiens.
  • Propose: Memperkenalkan solusi yang akan ditawarkan kepada audiens.
  • Persuade: Meyakinkan audiens mengapa solusi tersebut sangat efektif untuk menyelesaikan masalah mereka.
  • Reassure: Meyakinkan audiens bahwa solusi yang ditawarkan adalah yang terbaik dan dapat dipercaya, melalui bukti-bukti seperti data, testimoni, lisensi, dll.
  • Orchestrate: Menawarkan kesempatan emas bagi audiens untuk menyelesaikan masalahnya.
  • Ask: Meminta audiens untuk segera mengambil kesempatan itu.

Formula copywriting “Approach” yang dicetuskan Eugene M. Schwartz membantu membangun argumen secara runtut dan detail, cocok untuk materi iklan brosur atau newsletter.

12. Fan Dancer Formula

Formula Fan Dancer menciptakan rasa penasaran audiens dengan detail spesifik tanpa mengungkapkan topik secara langsung, lalu mengarahkan mereka untuk mengklik link atau tombol. Cocok untuk copywriting media sosial.

13. OATH Formula

  • Oblivious: audiens tidak sadar akan masalah yang dihadapi.
  • Apathetic: audiens mulai menyadari masalahnya, tetapi tidak tertarik untuk mencari solusi.
  • Thinking: audiens mulai memikirkan cara untuk menyelesaikan masalahnya, tetapi belum ada dorongan kuat untuk segera mencari solusi.
  • Hurting: audiens mulai merasa terganggu oleh masalahnya, dan membutuhkan solusi saat ini juga.

Tidak seperti iklan pada umumnya, formula OATH ditujukan pada audiens yang belum menyadari masalah mereka dan menganggap tawaran tidak relevan. Formula ini sangat efektif menarik calon konsumen baru yang awalnya asing dengan produk yang dipromosikan.

14. The “5 Basic Objections” Formula

Formula yang satu ini ditulis berdasarkan antisipasi atas permasalahan apa saja yang mungkin dihadapi oleh audiens. Secara garis besar, ada 5 masalah umum yang kerap mereka hadapi, yaitu:

  • Kewalahan: audiens tidak punya waktu, terlalu sibuk, selalu terburu-buru, dll.
  • Harga: audiens tidak punya uang, menginginkan sesuatu yang lebih terjangkau, sedang berhemat, dll.
  • Keraguan: audiens tidak meyakini copywriter, ragu masalahnya akan terselesaikan, merasa copywriter tidak masuk akal, dll.
  • Ketakutan: audiens takut mengambil keputusan, merasa tidak siap, tidak percaya diri, dll.
  • Kepuasan: audiens merasa tidak membutuhkan sesuatu, sudah puas dengan situasinya saat ini, tidak perlu bantuan, dll.

Formula “5 Basic Objections” ini membantu copywriter fokus terhadap strategi untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh audiens. Berikut adalah contoh-contoh solusi yang bisa ditawarkan kepada audiens:

  • Kewalahan: Berikan solusi yang sederhana, mudah dilakukan, dan efisien waktu.
  • Harga: Berikan solusi yang efisien biaya, ekonomis, dan rasional.
  • Keraguan: Dukung solusi yang ditawarkan dengan data, testimoni, lisensi, dan bukti-bukti lain untuk membuktikan kredibilitas copywriter.
  • Ketakutan: Berikan validasi terhadap kekhawatiran audiens dan yakinkan bahwa mereka bisa mendapatkan bantuan atau titik terang dari permasalahannya.
  • Kepuasan: Munculkan perasaan FOMO dan bangkitkan kesadaran akan masalah-masalah yang mungkin belum disadari audiens sebelumnya.

15. AICPBSAWN Formula

  • Attention: Curi perhatian audiens melalui headline yang menarik dan perkenalkan Unique Selling Point (USP) dari produk yang ditawarkan.
  • Interest: Beri audiens alasan mengapa mereka harus menyimak iklan ini hingga akhir.
  • Credibility: Beri audiens alasan untuk memercayai solusi Anda.
  • Prove: Buktikan kebenaran klaim melalui data, testimoni, maupun uji coba.
  • Benefits: Buat daftar manfaat apa saja yang akan didapatkan audiens.
  • Scarcity: Ciptakan kesan seolah-olah tawaran hanya tersedia dalam jumlah atau waktu yang terbatas.
  • Action: Beritahu apa yang harus audiens lakukan.
  • Warn: Beri peringatan mengenai dampak buruk yang akan menimpa mereka apabila tidak melakukan tindakan yang dianjurkan.
  • Now: Dorong audiens untuk mengambil tindakan tersebut saat ini juga.

Meski namanya rumit dan susah diingat, formula AICPBSAWN tetap efektif membantu menciptakan copy yang kuat. Anda dapat menggunakan beberapa poin saja untuk mempersingkat copy. Formula ini cocok diterapkan untuk brosur, surat, dan landing page.

Teknik Copywriting

Copywriting memerlukan teknik atau strategi tersendiri untuk memastikan hasilnya benar-benar membuat audiens tertarik dan terpengaruh. Dari sekian banyak teknik copywriting yang ada, beberapa poin yang krusial dan pantang dilewatkan, yaitu:

1. Kenali Audiens

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali audiens yang menjadi target pasar. Mulai dari rentang usia, jenis kelamin, profesi, lokasi, hingga minat, hobi, perilaku, atau kebiasaan. Mengenali audiens akan membuat copy menjadi lebih relevan dan personal di mata mereka.

2. Ciptakan Persona Brand

Cara membawakan citra sebuah brand melalui copywriting dapat memengaruhi persepsi audiens terhadap brand itu sendiri. Ciptakan persona brand yang diharapkan, sekaligus bagaimana ingin mempresentasikannya di hadapan audiens.

3. Curi Perhatian Melalui Headline

Headline memainkan peran yang sangat penting dalam copywriting, karena merupakan hal pertama yang akan dibaca oleh audiens. Kegagalan dalam mencuri perhatian audiens melalui headline akan sangat berpengaruh terhadap performa iklan itu sendiri. Buatlah headline yang singkat, padat, jelas, sekaligus menarik. Misalnya, mencantumkan angka, pertanyaan, provokasi, ajakan, dan sebagainya.

4. Bangun Kedekatan dengan Audiens

Untuk membangun kepercayaan audiens terhadap brand, Anda perlu menciptakan kedekatan dengan mereka terlebih dulu. Buatlah copy yang terasa personal, yang seolah-olah hanya ditujukan kepada 1 audiens secara spesifik. Kedekatan dengan audiens juga bisa dibangun melalui teknik storytelling.

5. Gunakan Kata Kerja Tindakan

Penggunaan kata kerja tindakan sangat penting dalam copywriting. Selain menciptakan copy yang lebih singkat dan padat, hal ini akan memberikan dorongan yang lebih kuat kepada audiens untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Sebagai contoh, kalimat seperti, “Jangan sampai kehabisan, beli sekarang juga!” akan menimbulkan urgensi dalam diri audiens untuk segera membeli produk yang dipromosikan.

6. Buat Perbandingan

Sebelum membuat keputusan, kita sering membandingkan antara satu opsi dengan yang lainnya untuk mencari pilihan yang lebih baik. Perbandingan yang dimaksud tidak hanya perihal membandingkan produk yang ditawarkan dengan produk dari brand lain. Anda juga bisa menciptakan sebuah skenario perbandingan situasi audiens sebelum dan sesudah menggunakan produk yang dipromosikan untuk membuktikan bahwa produk tersebut merupakan solusi dari permasalahan mereka.

7. Buktikan Kredibilitas

Audiens perlu diyakinkan bahwa apa yang ditawarkan memang bisa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Untuk membuktikan kredibilitas, copywriter dapat mencantumkan data dari studi yang sudah ada, hasil survei, testimoni dari tenaga profesional atau konsumen lain, lisensi, hasil uji coba, dan sebagainya.

8. Antisipasi Keraguan dan Penolakan

Tujuan utama copywriting adalah membangun kepercayaan audiens terhadap apa yang ditawarkan dan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu. Anda perlu mengantisipasi munculnya keraguan bahkan penolakan dari audiens. Dengan begitu, audiens tidak memiliki celah untuk menyanggah klaim, membandingkan brand dengan yang lain, atau menolak tawaran.

9. Bersikap Persuasif

Copywriting adalah seni persuasi melalui kata-kata. Menurut Robert Cialdini, perilaku manusia dipengaruhi sejumlah aturan seperti hubungan timbal balik dan bukti sosial. Anda bisa memanfaatkannya dengan memberikan testimoni atau menimbulkan rasa takut kehabisan.

10. Ceritakan Sesuatu

Seperti yang sudah disebutkan, storytelling adalah salah satu teknik copywriting yang efektif. Storytelling tidak hanya bertujuan untuk membangun relasi dengan audiens. Anda dapat mendorong munculnya sentimen, simpati dan empati, relevansi, rasa ingin tahu, perasaan FOMO, dan sebagainya melalui storytelling.

Storytelling adalah element penting dalam copywriting.
Storytelling adalah element penting dalam copywriting. Gambar oleh Suzy Hazelwood dari Pexels.

Cara Membuat Copywriting yang Menarik

Copywriting bukan hanya soal skill, tetapi juga seni. Diperlukan latihan secara terus-menerus agar kemampuan copywriting Anda semakin terasah. Lalu, bagaimana caranya membuat copywriting yang menarik? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

  • Tulis Seolah-olah Anda Sedang Bicara. Gunakan gaya menulis seperti berbicara sehari-hari agar copy terlihat lebih natural, dekat dengan audiens, dan mudah dipahami, daripada menggunakan gaya baku yang kaku.
  • Tulis untuk Satu Orang. Gunakan kata ganti orang kedua seperti “Anda” atau “kamu” agar copy terasa ditujukan spesifik hanya untuk satu orang, sehingga lebih relevan.
  • Jangan Bertele-tele. Hindari kalimat panjang bertele-tele, buatlah copy singkat, padat, jelas, dan sederhana agar mudah dipahami.
  • Hindari Istilah yang Rumit. Hindari istilah rumit yang hanya dipahami segelintir orang agar copy mudah dibaca dan menarik audiens.
  • Asumsikan Audiens Tak Punya Banyak Waktu. Buat copy yang bisa dibaca sekilas tapi tetap menarik dan mudah dipahami karena audiens umumnya tak punya banyak waktu.

Kesimpulan

Copywriting adalah seni merangkai kata untuk memengaruhi seseorang agar mengambil tindakan tertentu, misalnya membeli produk atau mengunduh aplikasi.

Ada beberapa jenis copywriting yang umum digunakan antara lain ad copywriting, email copywriting, social media copywriting, technical copywriting, dan SEO copywriting. Untuk memudahkan membuat copy, ada beragam formula copywriting yang bisa digunakan, seperti AIDA, ACCA, 4P, “So, What?”, dan Fan Dancer.

Untuk membuat copywriting yang menarik Anda perlu mengenali audiens, menggunakan kalimat singkat dan istilah mudah dipahami, bersikap persuasif, membangun kepercayaan, dan menerapkan storytelling.

Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang copywriting. Anda dapat belajar copywriting secara mandiri maupun dengan mengikuti kelas offline atau offline. Selamat belajar!

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *