Psikologi Marketing yang Tepat untuk Bisnis

Strategi marketing sebuah bisnis menggunakan berbagai hal sebagai penerapannya, salah satunya dengan menggunakan psikologi marketing. Contoh mudahnya terdapat pada logo ojek online, yaitu Grab dan Gojek yang sama – sama menggunakan warna hijau. Warna ini memiliki banyak makna, salah satu makna umum yaitu bermakna pertumbuhan yang berkaitan dengan kehidupan baru dan pembaruan. Dengan makna yang terkandung pada penerapan warna bisnis, akan memberikan rasa optimis bagi siapapun yang melihat atau menggunakannya.

Disini kami akan membagikan sedikit trik psikologi marketing yang tepat untuk bisnis Anda.

Mungkin Anda akan lebih dulu bertanya, apa sih psikologi marketing itu? Pada dasarnya, psikologi marketing merupakan pemahaman berbagai motif yang dapat mempengaruhi emosi dan tindakan pasar dari konsumen dalam melihat sebuah produk bisnis tertentu.

Pertanyaan selanjutnya, lalu bagaimana cara menerapkannya pada bisnis kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami akan menjelaskannya secara perlahan. Mari kita simak ulasan berikut.

Pertama, cobalah untuk Membangkitkan Emosional Calon Pelanggan Anda. Hal ini dinilai dari pembelian suatu barang yang dipengaruhi oleh tingkat emosi si pelanggan. Emosi ini berpengaruh besar pada keputusan pembelian. Sebagai contoh orang akan membeli barang favoritnya, tanpa harus membandingkan spesifikasi, fungsi, dan faktor lain, ini dikarenakan emosional pelanggan memenangkan pilihannya. Jadi alangkah lebih baik jika mulai saat ini kita memberitahu mereka tentang tingkat kenyamanan, keamanan, dan kepuasan dari produk yang kita tawarkan ketimbang harus menjabarkan kelebihan – kelebihan produk. Dengan menerapkan hal ini, pelanggan akan terkoneksi secara pribadi dengan brand yang kita tawarkan.

Selanjutnya, coba untuk memperlihatkan Bukti Sosial. Hal ini digambarkan dengan banyaknya ulasan positif yang diberikan oleh para pelanggan. Dengan menunjukkan bukti sosial di berbagai situs, calon pelanggan akan dengan mudah membeli produk atau jasa bisnis yang kita tawarkan.

Hal terpenting yang harus Anda lakukan berikutnya adalah Hindari Penggunaan Kata Perintah. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah memberikan penawaran secara halus, tanpa menggunakan kata negatif didalamnya. Anda dapat menggunakan kalimat tawaran yang menggugah pelanggan, seperti “Ayo berlangganan segera, dapatkan gratis penggunaan 30 hari”, dan lain sebagainya.

Baca juga: 3 Cara Memulai Bisnis Internet Marketing dengan Anggaran Terbatas

Berikutnya, cobalah untuk memberikan Kesan Eksklusif pada Produk. Strategi ini dapat memberikan kesan jika produk yang dibuat telah dibuat dengan khusus, dampak psikologi yang diterima oleh pelanggan adalah rasa takut kehilangan jika tidak membelinya. Entah mereka membutuhkan produk tersebut atau tidak, mereka akan tetap membelinya dengan segera karena merasa produk tersebut sedang menjadi tren ataupun merasa harus segera memilikinya. Cara yang tepat untuk melakukan ini adalah dengan memberitahukan kepada calon pelanggan jika produk yang diproduksi berjumlah terbatas.

Selanjutnya, Berikan Contoh Produk. Ini memegang peranan penting karena pelanggan dapat mencoba produk terlebih dahulu tanpa harus membelinya. Dengan begini, pelanggan dapat mengetahui kualitas dan mendapatkan kesan dari produk tersebut. Jika sudah membuktikannya secara langsung, mereka akan mempertimbangkan apakah akan membelinya atau tidak.

Yang terakhir, coba untuk memanfaatkan Goldilock Effect dari Pelanggan. Istilah Goldilock ini istilah untuk pelanggan yang akan berusaha untuk menemukan pilihan yang cocok sebelum benar – benar memesan suatu produk. Contoh penggunaannya, kita dapat mencoba memberikan berbagai pilihan produk. Secara emosional mereka akan memilih produk yang dirasa paling cocok dan sesuai dengan seleranya. Dengan memberikan label pada produk yang kita tawarkan, maka akan berpengaruh besar pada keputusan pelanggan nantinya.

Catatan penting yang perlu diingat adalah Pahami Berbagai Macam Tipe Pembeli. Perlu diketahui, ada tiga jenis pembeli, yaitu “tightwads”, “spendthrifts”, dan “average spenders”.

1. Tightwads

Tipe ini cenderung hemat, karena dia memiliki karakter untuk merencanakan anggaran. Tips menjual produk kepada mereka adalah memberikan kata – kata yang mengandung emosi negatif, seperti “Simpan banyak untuk nanti, berinvestasi dengan kami sekarang juga!”. Cantumkan juga data angka, bagan, serta grafik sebagai daya tarik emosional. Tipe ini tidak suka penawaran yang bersifat basa – basi.

Baca juga: Tutorial Landing Page yang Efektif – (Penting untuk Pebisnis)

2. Spendthrifts

Merupakan kebalikan dari tightwads, karena mereka akan menghabiskan uangnya untuk belanja banyak barang. Jenis ini berprinsip jika uang yang mereka miliki memang harus dibelanjakan. Mereka adalah target yang mudah untuk kita, karena tidak perlu banyak usaha untuk meyakinkan mereka membeli produk. Trik yang tepat untuk menarik pelanggan jenis ini adalah dengan menggunakan iklan yang bersifat emosional. Sertakan juga psikologi marketing warna yang sebelumnya telah dijelaskan.

3. Average Spenders

Jenis yang terakhir ini berada di tengah dari kedua jenis sebelumnya. Mereka membeli barang yang dinilai masih bisa diinvestasikan dengan baik, tetapi tidak menghabiskan uang mereka saat membelinya. Sistem pengeluaran mereka didorong oleh emosi dan data analitik. Tips untuk menghadapi jenis ini adalah buatlah strategi pemasaran antara emosi dan data-driven secara seimbang. Sebagai contoh, sertakan tawaran akan memberikan jaminan produk, ini berguna agar mereka dapat belanja produk kita tanpa merasa khawatir.

Dengan memahami ketiganya, maka kita akan lebih mudah untuk memasarkan produk sesuai dengan karakter masing – masing dan akan meningkatkan jumlah penjualan bisnis kita.

Ana Jumiati

Ana Jumiati

Ana Jumiati adalah seorang pemikir kritis, strategis dan kreatif yang suka menerima tantangan baru.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *