Roadmap Karier Software Engineer (Dari Junior Hingga CTO)

Software engineer merupakan salah satu profesi yang kian populer belakangan ini. Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat profesi ini menawarkan masa depan cerah melalui peluang kerja yang menjanjikan dan penghasilan yang menggiurkan. 

Nah, sebelum terjun sebagai software engineer, tentunya Anda perlu tahu apa saja tugas dan tanggung jawabnya, serta jenjang kariernya. Yuk, simak penjelasan mengenai seluk-beluk software engineer berikut inI!

Apa Itu Software Engineer?

Software engineer adalah seseorang yang membuat perangkat lunak seperti aplikasi mobile, aplikasi desktop, aplikasi web, sistem operasi hingga embedded system. Tanggung jawab utamanya meliputi perancangan, pengembangan, pengujian, debugging hingga update software. 

Jenjang Karier Software Engineer

Layaknya profesi pada umumnya, software engineer juga memiliki sejumlah prospek yang bisa Anda pertimbangkan. Tentunya, masing-masing pilihan atau jenjang karier memiliki tanggung jawab yang berbeda dan membutuhkan kualifikasi yang berbeda pula. Berikut adalah jenjang karier software engineer secara umum:

Individual Contributor

Individual contributor (IC) atau kontributor individual merupakan istilah untuk menyebut pegawai yang bertanggung jawab atas suatu tugas atau peran yang spesifik di suatu perusahaan atau instansi. Biasanya, mereka tidak memiliki otoritas untuk mengelola para pegawai lainnya. Dalam kata lain, IC bisa diartikan sebagai staf biasa yang tidak menduduki jabatan manajerial. Secara garis besar, posisi ini terbagi ke dalam tiga jenjang, yaitu:

Junior Software Engineer

Level junior merupakan jenjang pertama yang diduduki oleh seorang pegawai saat baru memulai kariernya. Level ini biasa disebut juga dengan istilah entry-level

Salah satu kualifikasi untuk melamar sebagai software engineer pada jenjang ini adalah pengalaman kerja di bawah 3 tahun. Biasanya, perusahaan juga membuka kesempatan bagi para fresh graduate tanpa pengalaman yang ingin melamar pada posisi ini. 

Tanggung jawab Junior Software Engineer pun umumnya relatif sederhana dan sangat mendasar. Contohnya, menulis dan mengelola kode atau debugging aplikasi perangkat lunak. Beberapa perusahaan juga kerap melibatkan software engineer pada tahap ini untuk membantu proses desain aplikasi. 

Software Engineer

Jenjang selanjutnya adalah level menengah atau mid-level. Namun, sejumlah perusahaan sering kali tidak mencantumkannya dalam titel pekerjaan dan langsung menyebutnya sebagai Software Engineer. 

Pada level ini, Anda dituntut sudah memiliki pengalaman profesional. Rata-rata kualifikasi Software Engineer untuk jenjang ini, yaitu pengalaman kerja 1-3 tahun. 

Sebagai software engineer level menengah, Anda memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Anda juga dituntut menguasai lebih dalam bahasa pemrograman, tools, dan sejumlah keterampilan software engineering lainnya. 

Beberapa tugas yang perlu Anda kerjakan di tahap ini, antara lain desain dan arsitektur aplikasi, menulis, menguji, dan meluncurkan kode, menangani bug, dan update software yang telah dirilis. 

Senior Software Engineer

Jenjang IC yang terakhir adalah level senior. Biasanya, software engineer dapat menduduki posisi ini setelah memiliki pengalaman lebih dari 3 tahun. Namun, ada pula sejumlah perusahaan yang mencantumkan pengalaman kerja minimal 5 tahun, mengingat persaingan dalam dunia software engineering yang cukup ketat. 

Sebagai Senior Software Engineer, Anda akan dilibatkan dalam setiap tahap atau proses dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Bahkan mungkin saja Anda akan ditunjuk sebagai team leader maupun mentor bagi junior Anda. Anda akan berkoordinasi dengan para anggota tim dan stakeholder untuk mengevaluasi project, mengidentifikasi potensi risiko, dan mengembangkan solusi. 

Tanggung jawab seorang Senior Software Engineer meliputi penulisan dan pengujian kode tingkat tinggi, meninjau kode yang ditulis anggota tim lainnya, dan menyelesaikan permasalahan seputar pemrograman perangkat lunak.

Management

Jenjang karier seorang software engineer tidak berhenti sebagai individual contributor saja. Semakin banyak pengalaman dan semakin terasah skill yang Anda miliki, maka semakin besar pula peluang bagi Anda untuk naik ke jabatan manajerial. 

Sesuai namanya, di jenjang ini Anda akan diberi kewenangan untuk mengelola dan mengatur beberapa engineer. Biasanya, Anda tidak lagi terlibat secara langsung dalam proses pengembangan software. Anda lebih banyak fokus terhadap pemantauan, evaluasi, atau pembuatan keputusan. 

Maka dari itu, soft skill seperti leadership, komunikasi, manajemen konflik, problem solving, atau decision making jauh lebih dibutuhkan daripada keterampilan yang bersifat teknis. 

Berikut adalah sejumlah level yang umum pada jenjang manajerial software engineer:

Engineering Manager

Engineering Manager merupakan jenjang pertama dalam jabatan manajerial software engineer. Di sejumlah perusahaan, posisi ini kerap disebut juga dengan istilah Team Leader. 

Biasanya, Engineering Manager melakukan pengawasan secara langsung terhadap anggota timnya. Anda bertanggung jawab untuk memantau performa kerja, perkembangan project, dinamika tim, dan sebagainya. 

Umumnya, kualifikasi sebagai Engineering Manager adalah minimal pengalaman kerja selama 6-10 tahun. Beberapa perusahaan juga menginginkan kandidat yang telah mengantongi gelar magister atau di atasnya. 

VP of Engineering

Jenjang yang selanjutnya adalah Vice President (VP) of Engineering. Biasanya, jabatan yang satu ini telah memasuki level eksekutif. Bahkan di sejumlah perusahaan VP of Engineering bekerja di bawah komando CTO secara langsung.

Tugas utama VP of Engineering, yaitu mengelola dan memantau tim engineering secara keseluruhan. Anda bisa mengepalai beberapa Engineering Manager sekaligus. Pekerjaan Anda akan lebih banyak berkutat dengan pengambilan keputusan dan people management. 

Rata-rata kualifikasi sebagai VP of Engineering adalah 10-15 tahun pengalaman kerja. Namun, perusahaan yang masih merintis dan berskala kecil mungkin saja mempercayakan posisi tersebut kepada kandidat dengan pengalaman profesional yang lebih singkat. 

SVP of Engineering

Selanjutnya, ada posisi Senior Vice President (SVP) of Engineering. Beberapa perusahaan, terutama yang berskala kecil dan menengah, kerap melompati posisi ini, sehingga garis koordinasi CTO langsung turun ke VP of Engineering. Salah satu tujuannya adalah supaya garis koordinasi dan alur kerja dalam perusahaan jauh lebih efisien. 

Walau begitu, bukan berarti SVP of Engineering tidak penting, lho. Anda memiliki peran yang sangat krusial dalam mengelola dan memimpin personel, mengeksekusi program, serta mengembangkan strategi dalam perusahaan. Umumnya, SVP of Engineering juga dilibatkan oleh HR dalam proses rekrutmen untuk memastikan kandidat yang direkrut telah sesuai dengan kualifikasi perusahaan. 

Untuk menduduki jabatan ini, Anda memerlukan pengalaman kerja sekitar 10 tahun sebelumnya. Selain pengalaman terlibat langsung dalam siklus pengembangan software, Anda juga dituntut memiliki pengalaman kepemimpinan dan manajemen. Tak jarang perusahaan juga menginginkan kandidat dengan latar belakang pendidikan minimal magister atau sederajat.

Chief Technology Officer

Puncak piramida hierarki perusahaan biasanya diduduki oleh C-level atau C-suite, alias tingkatan tertinggi dalam level eksekutif. Dalam konteks sektor engineering atau teknologi, jabatan ini biasanya disebut Chief Technology Officer (CTO). 

Sebagai CTO, Anda memimpin seluruh departemen teknis atau engineering yang ada di perusahaan. Tanggung jawab Anda meliputi pembentukan kebijakan dan prosedur teknis yang berlaku di perusahaan yang bersangkutan. Anda juga diminta mencari solusi dan membuat keputusan yang mampu meningkatkan profit perusahaan dari segi teknis. 

Biasanya, seorang CTO bertanggung jawab kepada Chief Executive Officer (CEO). Posisi ini memerlukan pengalaman kerja yang cukup lama sebelumnya, yaitu 10-15 tahun. Beberapa perusahaan bahkan baru menunjuk kandidat CTO setelah memiliki pengalaman kerja selama 20 tahun. 

Freelance

Secara umum, tugas dan tanggung jawab seorang freelancer tidak jauh beda dengan individual contributor. Namun, Anda tidak memiliki jenjang karier yang bersifat hierarkis mengingat status Anda bukanlah pegawai tetap di suatu perusahaan. 

Meski begitu, bukan berarti Anda tidak punya peluang untuk mengembangkan karier. Semakin banyak pengalaman dan skill yang Anda miliki, maka semakin “laris” pula Anda sebagai seorang freelancer. Semakin banyak klien yang memercayai Anda untuk mengerjakan project yang kompleks dengan bayaran yang menggiurkan. 

Sebagian orang yang lebih suka menjadi freelancer karena menawarkan fleksibilitas kerja yang relatif tinggi. Bahkan tidak sedikit orang yang meninggalkan pekerjaan lama mereka sebagai pegawai tetap untuk banting setir sebagai pekerja lepas. 

Sebaliknya, beberapa orang memutuskan untuk melamar sebagai pegawai tetap setelah merintis karier sebagai pekerja lepas. Ada pula yang melakoni pekerjaan tetap sekaligus menjadi freelancer untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

FAQ

Apa Itu Software Engineer?

Software engineer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan update perangkat lunak.

Apakah Software Engineer Memiliki Jenjang Karier?

Jenjang karier software engineer di perusahaan umumnya dibagi ke dalam dua kategori besar, yaitu individual contributor (IC) dan manajemen. Jenjang IC terdiri dari Junior Software Engineer, Software Engineer, dan Senior Software Engineer. Sementara itu, jenjang manajerial umumnya dibagi ke dalam Engineering Manager, VP of Engineering, SVP of Engineering, dan CTO.

Bagaimana Cara Memulai Karier sebagai Software Engineer?

Software engineering dapat dipelajari di perguruan tinggi melalui jurusan seperti Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, Teknik Informatika, dan Teknik Komputer. Sejumlah kampus juga menawarkan jurusan yang lebih spesifik seperti Rekayasa Perangkat Lunak. Anda juga disarankan untuk mengikuti program kursus bersertifikasi untuk mengasah skill Anda sebagai software engineer. Selain itu, ikutilah program magang, buat project pribadi, atau mulai sebagai pekerja lepas untuk menambah pengalaman dan memperkuat portofolio.

Kesimpulan

Secara garis besar, karier software engineer terdiri dari tiga jenis, yaitu individual contributor, management, dan freelance. Masing-masing memiliki jenjang karier yang bertahap, serta tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki. 

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar profesi software engineer beserta tren kariernya. Apakah Anda tertarik untuk merintis karier di bidang ini?

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *