Apa itu Database

Apa itu Database? Ini 4 Fungsi Penting Database

Komputer, laptop, smartphone, dan berbagai gadget lainnya tak pernah lepas dari teknologi yang mendukung kerja mereka. Salah satu komponen kunci yang bekerja di balik layar adalah sistem basis data. Sistem ini berfungsi untuk menyimpan, mengelola, dan mengorganisir informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 

Artikel kali ini akan membahas apa itu database, fungsi, manfaat, jenis, hingga beberapa contohnya. Simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Database

Database adalah koleksi informasi terorganisir yang dapat dicari, disortir, dan diperbaharui. Data ini umumnya disimpan secara elektronik dalam sistem komputer menggunakan perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS), seperti MySQL, PostgreSQL, atau Oracle.

Database mengorganisir data dalam format tabel, terdiri dari baris dan kolom, sehingga lebih mudah untuk diproses dan diambil. Struktur ini memungkinkan penyimpanan data dalam jumlah besar, sering kali mencapai terabytes atau lebih. Meskipun mirip dengan spreadsheet, database menawarkan kelebihan seperti integritas data dan kemampuan untuk mengelola relasi antar tabel.

Untuk berinteraksi dengan database, bahasa pemrograman seperti SQL (Structured Query Language) sering digunakan. SQL memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai operasi, seperti mengkueri data, memperbarui informasi, dan mengelola struktur database. 

Database Management System

Database Management System (DBMS) adalah paket perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan memelihara database. Dengan kata lain, DBMS menyediakan antarmuka (UI) yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, menambah, memodifikasi, dan menghapus konten dalam database.

DBMS mengoptimalkan pengorganisasian data dengan menerapkan teknik desain skema yang disebut normalisasi. Normalisasi adalah proses yang membagi tabel besar menjadi tabel-tabel yang lebih kecil untuk mengurangi redudansi dan memastikan integritas data. Proses ini membantu menghilangkan duplikasi nilai dan meminimalkan inkonsistensi dalam data, sehingga meningkatkan efisiensi penyimpanan dan kecepatan akses data. 

Fungsi Database

Database memiliki beberapa fungsi utama, yaitu sebagai ruang penyimpanan, manipulasi, perlindungan, dan pengambilan data. Sistem manajemen database (DBMS) menyediakan metode sistematis bagi pengguna untuk membuat, mengambil, memperbarui, dan mengelola data. Sistem ini memastikan data tetap konsisten, aman, dan mudah diakses oleh pengguna.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi-fungsi utama database:

Penyimpanan Data

DBMS menyediakan struktur yang terorganisir untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Data dapat disimpan dalam berbagai format, termasuk tabel, laporan, dan dokumen. Dengan cara ini, pengguna dapat dengan mudah mengelola dan mengakses data sesuai kebutuhan.

Manipulasi Data

DBMS memungkinkan manipulasi data melalui operasi seperti mengambil, memperbarui, dan menghapus menggunakan bahasa kueri seperti SQL. Sistem ini juga menyediakan interface yang user-friendly untuk memudahkan interaksi dengan database.

Perlindungan Data

DBMS menjamin keamanan data dari akses yang tidak sah, kerusakan, atau kehilangan data. Ini dilakukan melalui langkah-langkah keamanan seperti autentikasi pengguna, enkripsi data, dan prosedur backup dan recovery. Selain itu, DBMS menjaga integritas data dengan memastikan data selalu akurat dan konsisten.

Akses Multi-Pengguna

DBMS memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses dan memanipulasi data secara bersamaan. Sistem ini mengelola transaksi dengan cara memastikan bahwa setiap transaksi diproses secara andal dan efisien, sehingga pengguna tidak saling mengganggu satu sama lain dalam operasi mereka.

Dengan fungsi-fungsi ini, database menjadi alat yang sangat penting dalam pengelolaan informasi di berbagai aplikasi.

Manfaat Database

Database memiliki berbagai manfaat penting, di antaranya kemudahan dalam mengelola banyak pengguna secara bersamaan, penyimpanan informasi yang akurat dan terpercaya, penghindaran informasi yang berlebihan, serta pemrosesan data dengan berbagai metode. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan database:

Mencegah Redundansi Data

Redundansi data terjadi ketika data yang sama disimpan di beberapa tempat, menyebabkan inkonsistensi dan meningkatkan risiko korupsi data. Database menyimpan data secara terpusat, sehingga mengeliminasi redundansi dan memastikan konsistensi.

Menjaga Keamanan Data

Database memungkinkan akses terbatas hanya untuk pengguna yang berwenang. Dengan menentukan hak akses sesuai peran dan tanggung jawab, risiko kebocoran data, penyalahgunaan informasi, dan pencurian identitas dapat diminimalisir.

Mempermudah Sharing Data

Database memfasilitasi proses berbagi data antara pengguna dengan lebih mudah dan aman. Data disimpan di satu lokasi pusat, dilengkapi dengan mekanisme keamanan yang menjaga konsistensi, dan memungkinkan modifikasi data secara real-time oleh pengguna lain.

Skalabilitas Tinggi

Sistem database dapat menyimpan dan mengelola data yang besar dan kompleks. Dengan skalabilitas tinggi, database sangat direkomendasikan untuk perusahaan yang terus berkembang dan membutuhkan ruang penyimpanan yang luas.

Efisiensi Biaya

Penggunaan sistem manajemen database mengurangi kebutuhan untuk manajemen dan entri data secara manual, serta mengurangi penyimpanan data redundan. Hal ini berkontribusi pada pengurangan biaya pengelolaan data secara efektif. 

Jenis Database

Database dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan, tipe data, dan metode penyimpanan. Berikut adalah beberapa jenis database yang populer dan umum digunakan:

Relational Database

Relational database adalah jenis database yang paling populer saat ini. Dalam model ini, data disimpan dalam tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Disebut relasional karena setiap data memiliki hubungan yang telah ditentukan sebelumnya. 

Model ini menawarkan integritas data yang tinggi dan mencegah terjadinya inkonsistensi atau ketidakakuratan. Selain itu, relational database fleksibel karena menggunakan SQL, yang memungkinkan berbagai operasi data seperti filtering, sorting, grouping, aggregating, dan calculating. Namun, skalabilitasnya terbatas dan sulit untuk mengelola data yang tidak terstruktur. Relational database sering digunakan untuk melacak inventaris, memproses transaksi e-commerce, dan mengelola informasi konsumen dalam jumlah besar.

Non-Relational Database

Non-relational database adalah model database yang dikembangkan untuk mengatasi kompleksitas aplikasi web. Database ini menyimpan data dalam format yang dianggap paling sesuai, tanpa menggunakan SQL, sehingga sering disebut NoSQL.

Jenis database ini memiliki fleksibilitas tinggi dan dapat mengelola data terstruktur maupun tidak terstruktur, seperti email, video, gambar, dan dokumen. Namun, query data bisa menjadi lebih sulit karena tidak ada bahasa yang universal, dan konsistensi serta integritas data cenderung lebih rendah. Non-relational database cocok untuk aplikasi yang memerlukan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi, seperti game, platform media sosial, dan mesin pencarian.

Contoh Database Sederhana

Ada banyak pilihan database yang bisa digunakan sesuai jenis, fungsi, ukuran, dan biaya. Berikut beberapa database populer di kalangan developer, baik pemula maupun profesional:

Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah database relasional yang mendukung berbagai aplikasi pemrosesan transaksi, business intelligence (BI), dan analitik data. Dibangun dengan SQL, database ini menggunakan Transact-SQL, bahasa kueri milik Microsoft, untuk memungkinkan komunikasi antara aplikasi dan alat.

MongoDB

MongoDB adalah database berorientasi dokumen yang termasuk dalam kategori NoSQL. Dengan lisensi Server Side Public License, MongoDB mampu mengelola data terstruktur dan tidak terstruktur di berbagai aplikasi serta mudah diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman. Database ini ideal untuk manajemen data besar dan dilengkapi dengan fitur seperti Ad-Hoc Queries, Replication, Sharding, Load Balancing, dan Aggregation Framework.

Foto kantor pengembang database non-relational, MongoDB.
Foto kantor pengembang database non-relational, MongoDB. Gambar oleh Grendelkhan dari Wikimedia Commons.

MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database relasional open-source yang dilisensikan di bawah GNU General Public License. Sesuai namanya, MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk membaca, menghapus, dan memperbarui data. Data disimpan dalam tabel yang menunjukkan relasi antar data. MySQL juga mendukung berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Java, C, C++, dan Perl.

Kesimpulan 

Database adalah sekumpulan data yang diorganisir dan disimpan dalam ruang penyimpanan tertentu. Database berskala kecil dapat disimpan dalam sistem file, sedangkan yang lebih besar umumnya dihosting di cluster komputer atau penyimpanan berbasis cloud. Sementara Database Management Systems (DBMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan menjalankan kueri data. 

Fungsi utama database meliputi penyimpanan, manipulasi, dan perlindungan data. Penggunaan database menawarkan manfaat seperti mencegah redundansi, menjaga keamanan, dan efisiensi biaya dalam pengelolaan data. Jenis database yang populer digunakan adalah database relasional dan non-relasional.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn
X

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *