Internet of Things (IoT) kini semakin memainkan peran penting dalam berbagai sektor, termasuk di bidang energi. Dengan kemampuan untuk menghubungkan perangkat dan sistem secara langsung, IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang untuk mengelola sumber daya energi secara lebih cerdas dan berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, teknologi IoT hadir sebagai kunci untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi pemborosan, dan mendukung keberlanjutan. Mari cari tahu lebih dalam bagaimana IoT diterapkan dalam bidang energi dan bagaimana teknologi ini dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik.
Kondisi Terkini Sektor Energi Indonesia
Kondisi sektor energi di Indonesia menunjukkan kemajuan sekaligus tantangan besar dalam transisi menuju energi terbarukan. Pemerintah telah menjadikan transisi energi sebagai prioritas nasional, dengan fokus mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang masih mendominasi 90,4% pasokan energi domestik. Namun, perkembangan energi terbarukan masih jauh dari target. Pada 2023, kapasitas tambahan energi terbarukan hanya mencapai 0,97 GW, jauh di bawah target RUPTL sebesar 3,4 GW.
Indonesia sendiri memiliki potensi besar untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti mini/micro hydro (450 MW), biomassa (50 GW), dan energi surya dengan potensi harian 4,80 kWh/m². Meski demikian, realisasi EBT dalam bauran energi nasional baru mencapai 14,1% pada 2024, masih jauh dari target 23% pada 2025 sesuai Kebijakan Energi Nasional. Untuk mengejar target ini, perlu upaya strategis seperti meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dari sumber EBT dan memperbaiki infrastruktur pendukung.
Namun, salah satu tantangan utama dalam transisi energi adalah sifat intermittent dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, yang tidak dapat menyediakan pasokan listrik secara stabil. Di sinilah teknologi Internet of Things (IoT) dapat membantu mengatasi masalah ini dengan memantau dan mengatur penggunaan energi secara real-time. IoT memungkinkan pengumpulan data konsumsi energi yang lebih akurat serta prediksi kebutuhan di masa depan, sehingga jaringan listrik dapat dikelola lebih efisien.
Contoh Penerapan IoT di Bidang Energi
Berikut beberapa contoh penerapan IoT di bidang energi yang dapat memberikan dampak berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi:
1. Smart Grid (Jaringan Listrik Pintar)
Penerapan smart grid berbasis IoT memungkinkan jaringan listrik dipantau dan dikelola secara real-time untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan energi. Sistem ini menggunakan sensor IoT yang terpasang di pembangkit listrik, gardu distribusi, hingga rumah tangga untuk memantau aliran listrik dan mendeteksi gangguan atau kelebihan beban.
Salah satu keunggulan smart grid adalah kemampuan mengatur distribusi daya sesuai kebutuhan, seperti meningkatkan pasokan ke area industri di siang hari dan mengurangi daya di area residensial saat penggunaan lebih rendah. Selain itu, sistem ini dapat mengintegrasikan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, dengan efisien. Pengguna juga bisa memantau konsumsi energi mereka melalui aplikasi, sehingga lebih hemat dan transparan. Dengan teknologi smart grid berbasis IoT, distribusi dan konsumsi energi menjadi lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus memastikan pasokan listrik yang lebih andal bagi masyarakat.
2. Smart Meter (Meteran Pintar)
Penerapan smart meter berbasis IoT memungkinkan pengguna memantau dan mengontrol konsumsi energi seperti listrik, gas, atau air secara real-time. Meteran pintar ini dilengkapi dengan sensor IoT yang terus mengukur tingkat penggunaan energi. Pengguna dapat mengetahui pola konsumsi mereka, termasuk waktu penggunaan tertinggi. Dengan informasi ini, pengguna dapat menghemat energi dengan mengatur pola konsumsi, seperti mematikan perangkat di jam tertentu.
Bagi penyedia layanan energi, smart meter memberikan keuntungan dengan memantau pola konsumsi secara kolektif dan mengelola pasokan energi lebih efisien. Misalnya, jika konsumsi di suatu wilayah meningkat, mereka dapat segera menyesuaikan distribusi daya untuk mencegah pemadaman. Dengan smart meter berbasis IoT, pengguna memiliki kendali atas konsumsi energi mereka, sementara penyedia layanan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik.

3. Manajemen Energi di Smart Building
Penerapan manajemen energi berbasis IoT memungkinkan kontrol penggunaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sistem ini menggunakan sensor IoT untuk mengelola perangkat seperti lampu, pendingin ruangan, dan alat elektronik lainnya berdasarkan aktivitas penghuni atau kondisi ruangan. Misalnya, lampu dan AC akan otomatis menyala ketika sensor mendeteksi keberadaan orang, dan mati ketika ruangan kosong.
Manajemen energi berbasis IoT ini memberikan manfaat besar bagi efisiensi operasional gedung, mengurangi biaya energi, serta mendukung inisiatif keberlanjutan dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh penggunaan energi berlebih.
4. Pemantauan Konsumsi Energi pada Skala Industri
Penerapan IoT dalam pemantauan konsumsi energi pada skala industri memungkinkan penggunaan energi dipantau secara real-time di berbagai mesin dan proses produksi. Sensor IoT yang terpasang pada mesin mengukur parameter seperti konsumsi listrik, efisiensi operasional, dan waktu penggunaan.
Manfaat utama teknologi ini adalah kemampuan mendeteksi area yang boros energi sehingga langkah korektif dapat diambil lebih awal. Sebagai contoh, jika sebuah mesin menunjukkan konsumsi energi yang tidak normal akibat komponen yang aus, sistem IoT akan mengirimkan peringatan kepada tim pemeliharaan untuk segera melakukan perbaikan.
Rekap dan Kesimpulan
Sektor energi di Indonesia menunjukkan kemajuan, namun masih menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju energi terbarukan. Realisasi energi terbarukan yang baru 14,1% dari target 23% pada 2025 menjadi isu utama.
Teknologi Internet of Things (IoT) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan dalam transisi energi. IoT mendukung pengelolaan energi yang lebih efisien. Dengan sistem IoT, pemantauan dan pengaturan energi dapat dilakukan secara real-time, ini dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan mendukung keberlanjutan.