Framework Javascript

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019

Bagi Anda yang sudah memilih untuk menjadi web developer dan ingin mengetahui JavaScript lebih dalam, berikut adalah framework dan library JavaScript terbaik di tahun 2019 menurut Cuelogic Technologies.

Pengenalan Framework JavaScript

Popularitas JavaScript (JS) di lingkup developer telah tumbuh secara eksponensial selama bertahun-tahun. Alasannya adalah JS memiliki kemampuan yang memungkinkan developeruntuk merancang dan memodifikasi halaman web dengan berbagai cara dan bahkan menambahkan fungsionalitas ke aplikasi web real-time. Hal menarik dari JavaScript tidak hanya karena kesederhanaan dan kemudahan dalam penggunaannya tetapi juga karena efisiensi, keamanan, dan hasil yang berbiaya rendah.

Berdasarkan State of JS Survey of 2018, jumlah library yang saat ini digunakan developer, yaitu:

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019 1
Image by Cuelogic Technologies on Medium

Meskipun ada banyak library yang tersedia saat ini, hasil survei membuktikan bahwa Vue, React, dan Angular terus menjadi pemimpin pasar.

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019 2
Image by Cuelogic Technologies on Medium

1. Vue.JS

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019 3
Image by Google

Vue menjadi proyek front-end GitHub paling populer pada tahun 2018. Vue dibuat oleh Evan You yang dirilis tahun 2014.

Salah satu alasan utama mengapa developer suka menggunakan Vue adalah Vue merupakan framework yang progresif. Framework ini mudah beradaptasi dengan kebutuhan developer. VueJS dapat dengan cepat diintegrasikan ke dalam aplikasi melalui tag ‘script’.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan ketika menggunakan Vue.js.

Kelebihan dari Vue.js
  • Size: Ini adalah salah satu keunggulan terbaik dari Vue. Hasil produksi Vue sangat ringan, hanya mencapai 18 kb setelah zipping. Hal ini dapat memberikan kecepatan dan akurasi yang sangat dibutuhkan developer.
  • Integration Capability: Vue menawarkan salah satu kemampuan integrasi terbaik karena dapat digunakan untuk membangun aplikasi single-page dan aplikasi web yang kompleks. Vue juga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan framework lain atau library seperti Django, Laravel, dan WordPress.
  • Scalability and Versatility: Anda dapat menggunakan Vue sebagai library atau sebagai framework yang lengkap. Vue dapat dengan mudah digunakan untuk mengembangkan template yang besar dan reusable, karena strukturnya yang sederhana.
  • Adaptability: Sebagian besar developer yang mengadaptasi Vue beralih dari framework lainnya. Masa peralihan sering terjadi dengan cepat karena kesamaan Vue dengan framework React dan Angular.
  • Readability: Vue cukup mudah dibaca dan dipahami oleh developer karena fungsinya sangat mudah diakses. Selain itu, penanganan blok HTML dapat dioptimalkan dengan penggunaan berbagai komponen.
Kekurangan dari Vue.js
  • Kurangnya Sumber Daya: Karena pangsa pasar yang masih kecil saat ini dan usia yang relatif baru, belum banyak sumber daya atau resource yang tersedia.
  • Quick Evolution: Meskipun fase pengembangannya relatif cepat untuk suatu framework yang bagus dalam hal kemampuan dan sumber daya yang belum banyak, hal ini membuat dokumentasi menjadi satu-satunya sumber daya bagi developer.

2. React.JS

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019 4

Image by Google

React adalah library JavaScript populer yang mendukung Facebook. React dikembangkan dan dibuka oleh Facebook pada tahun 2013, Facebook dengan cepat menjadi terkenal dalam pengembangan aplikasi web besar yang melibatkan data handling secara dinamis.

React memanfaatkan DOM virtual yang membantunya berintegrasi dengan aplikasi apa pun. Ini juga mengadopsi JSX untuk menyusun komponen dan membantu mengembangkan lebih banyak halaman web yang ramah SEO dibandingkan dengan library atau framework JS lainnya.

Untuk membantu Anda memilih library atau framework terbaik untuk kebutuhan Anda, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari React.js development:

Kelebihan dari React.js
  • Mudah Dipelajari: React menunjukkan kesederhanaan dalam hal sintaksisnya yang melibatkan banyak keterampilan menulis HTML.
  • Library, bukan Framework: React adalah library JavaScript, bukan framework. Ini berarti bahwa ia menyediakan metode deklaratif untuk mendefinisikan komponen UI. Itu juga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan library lain. Misalnya, library React-Redux .
  • Data and Presentation: React menyediakan fitur pemisahan secara total antara lapisan data dan presentasi. Hal ini paling baik digunakan untuk penyimpanan yang berlangsung untuk rentang waktu yang sangat singkat.
  • DOM Binding: React dapat memisahkan pengikatan di beberapa area kode untuk mengikat elemen DOM ke fungsionalitas.
  • Reusable Components: React telah dikembangkan Facebook dan diberi kemampuan untuk dapat menggunakan kembali komponen kode dari tingkat mana saja dan kapan saja. Hal ini dapat menghemat banyak waktu selama pengembangan. Kemampuan ini menambah efisiensi desain dan memudahkan developer untuk menangani upgrade karena perubahan apa pun yang dilakukan pada satu komponen tidak berpengaruh pada komponen yang lain.
  • Unidirectional Data Flow: React memanfaatkan pengikatan data ke bawah. Ini membuat kode lebih stabil dan semua yang perlu dilakukan developer untuk mengubah suatu objek adalah memodifikasi keadaannya dan menerapkan pembaruan.
Kekurangan dari React.js
  • High Development Pace: Lingkungan React sangat dinamis dan terus berubah terus-menerus. Hal ini membuat developer untuk terus mengikuti dan mempelajari keterampilan baru.
  • JSX as a Barrier: React aktif menggunakan JSX, yang merupakan ekstensi sintaks yang memungkinkan penggabungan HTML dengan JavaScript. Meskipun JSX dapat melindungi kode dengan kelebihannya, namun tetap melibatkan tingkat kerumitan yang tinggi.

3. Angular.JS

angular
Image by Angular

Angular dianggap sebagai salah satu open source framework yang paling kuat. Angular dikembangkan dan dikelola oleh Google. Angular dijadwalkan merilis versi baru setiap 6 bulan. Penambahan fitur baru dan peningkatan kinerja adalah fokus utama di setiap rilis.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari Angular.js development:

Kelebihan dari Angular 5
  • Documentation: Angular 5 dilengkapi dengan dokumentasi yang rinci. Hal ini memudahkan developer baru untuk memilih framework dan juga dapat memahami kode proyek lain dibandingkan dengan versi Angular sebelumnya.
  • Simpler PWA: Progressive Web Applications menjadi semakin populer dan ini membuat tim Angular dengan cepat mengintegrasikan kemampuan dalam framework.
  • Build Optimizer: Build Optimizer di Angular 5 dapat menghapus semua kode runtime yang tidak perlu. Kelebihan ini membuat aplikasi menjadi lebih ringan dan lebih cepat karena ukuran JavaScript dalam aplikasi berkurang.
  • Universal State Transfer API and DOM: di Angular 5 telah diperkenalkan dengan Universal State Transfer API dan DOM support. Ini dapat membantu untuk membagikan kode antara versi aplikasi server dan sisi klien, serta membantu meningkatkan persepsi kinerja aplikasi.
  • Router Hooks: Siklus router kini dapat dilacak dari mulai dijalankan sampai aktivasi dinyatakan telah selesai.
  • Data Binding and MVVM: Angular 5 memungkinkan two-way data binding. Hal ini dapat meminimalkan risiko kesalahan yang mungkin terjadi. Di sisi lain, kemampuan Model View View Model memungkinkan developer untuk bekerja secara terpisah pada bagian aplikasi yang sama dengan set data yang sama.
Kekurangan dari Angular 5
  • Complex Syntax: Sama seperti versi pertama Angular, Angular 5 juga melibatkan sekumpulan sintaks yang rumit.
  • Migration: Memindah aplikasi dari Angular versi lama bisa menimbulkan masalah, terutama untuk aplikasi skala besar.

Tabel Perbandingan – Angular 5 Vs React Vs Vue

Anda bisa melihat perbandingan framework atau library JavaScript paling populer tahun 2019 berikut ini:

Framework dan Library JavaScript Terbaik di Tahun 2019 6
Image by Cuelogic Technologies on Medium

Ketiga framework atau library ini sedang populer dan didukung oleh ekosistem yang sehat dan tim developer. Anda bisa memilih berdasarkan pilihan pribadi Anda dan gaya pemrograman karena setiap framework melibatkan filosofi pengembangan yang berbeda. Apapun masalahnya, React, Vue, dan Angular akan terus mendominasi dunia JavaScript.

Jika Anda tertarik untuk belajar tentang pemrograman website atau ingin menjadi web developer, Anda bisa mendaftarkan diri Anda di magang atau kerja Techarea.

Reference

Technologies, Cuelogic. 2018. Top 3 Best JavaScript Frameworks for 2019. [Online] Available at :https://medium.com/cuelogic-technologies/top-3-best-javascript-frameworks-for-2019-3e6d21eff3d0 [Accessed April 2, 2019]

Share:

Facebook
WhatsApp
LinkedIn
X

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *