4 Unsur Pembentuk IoT (Internet of Things)

Internet of Things (IoT) adalah inovasi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat di sekitar kita. Teknologi ini memungkinkan berbagai alat, seperti smartphone, peralatan rumah tangga, dan sensor, untuk terhubung satu sama lain dan saling berbagi informasi. Dengan cara ini, kita dapat mengontrol dan memantau perangkat-perangkat tersebut dari jarak jauh, sehingga membuat hidup kita lebih praktis.

Untuk memahami bagaimana IoT bekerja, penting untuk mengenal 4 unsur utama yang membentuk IoT. Keempat unsur ini saling terkait dan berperan penting dalam menciptakan sistem yang efisien. Berikut ini penjelasan keempat unsur pembentuk IoT dan bagaimana mereka berkontribusi dalam mewujudkan potensi optimal IoT.

1. Sensor/Perangkat

Pertama, sensor atau perangkat berfungsi untuk mengumpulkan data dari lingkungan sekitarnya. Data yang dikumpulkan bisa berupa informasi sederhana, seperti pengukuran suhu, atau bisa juga lebih kompleks, seperti video.

Istilah “sensor/perangkat” digunakan karena seringkali sensor terintegrasi dengan perangkat yang memiliki kemampuan lebih dari sekadar mendeteksi. Misalnya, sensor suhu di AC pintar dapat mendeteksi suhu ruangan dan memungkinkan pengaturan suhu dikontrol dari jarak jauh menggunakan aplikasi smartphone. Contoh lainnya adalah sensor pintu otomatis di pusat perbelanjaan, yang mendeteksi gerakan untuk membuka dan menutup pintu tanpa sentuhan.

Baik itu sensor sederhana yang hanya mengukur suhu, maupun perangkat yang lebih umum seperti sensor pintu otomatis, pada tahap pertama ini, perangkat IoT mengumpulkan data dari lingkungan di sekitarnya. Data ini adalah langkah awal yang penting untuk membangun sistem IoT yang efisien dan bermanfaat.

2. Protokol IoT

Protokol IoT adalah aturan atau standar komunikasi yang memungkinkan perangkat IoT saling terhubung dan bertukar data satu sama lain, serta dengan sistem pusat. Protokol ini memastikan data yang dikirim dari sensor atau perangkat sampai dengan aman dan tepat waktu ke sistem yang memprosesnya.

Salah satu protokol yang paling umum digunakan adalah MQTT (Message Queuing Telemetry Transport). MQTT dirancang untuk komunikasi data yang ringan dan efisien, sehingga cocok untuk perangkat dengan sumber daya terbatas. Protokol ini banyak digunakan di aplikasi smart home, sensor industri, hingga perangkat kesehatan pintar, karena kemampuannya mengirimkan data kecil dengan konsumsi daya yang rendah.

Selain itu, Wi-Fi juga sering digunakan dalam IoT, terutama untuk perangkat yang membutuhkan transmisi data besar, seperti kamera pengawas, smart speaker, atau perangkat rumah pintar lainnya. Meski memerlukan lebih banyak daya, Wi-Fi memberikan kecepatan data yang tinggi dan jangkauan yang cukup luas.

Protokol ini penting karena tanpa komunikasi yang tepat dan efisien, perangkat IoT tidak bisa berbagi informasi atau bekerja secara sinkron. Pemilihan protokol yang tepat sangat penting dalam IoT, karena mempengaruhi efisiensi, kecepatan, dan keamanan sistem secara keseluruhan.

3. Platform IoT

Platform IoT adalah sistem yang mengintegrasikan perangkat IoT, protokol komunikasi, dan data yang dihasilkan untuk dikelola dan dianalisis. Platform ini memungkinkan perangkat IoT untuk terhubung, berkomunikasi, dan berbagi data dengan aplikasi atau sistem lain dalam satu ekosistem yang terkoordinasi.

Platform IoT berfungsi sebagai pusat kontrol yang mengumpulkan data dari berbagai perangkat, memprosesnya, dan menghasilkan wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Beberapa platform IoT juga menyediakan fungsionalitas tambahan, seperti manajemen perangkat, analitik, dan keamanan.

Terdapat 2 jenis platform IoT yang digunakan tergantung pada skala dan kompleksitas proyek. Platform IoT sederhana, seperti Blynk, ThingsBoard, dan Thinger.io, lebih cocok untuk proyek kecil hingga menengah, dengan fokus pada kemudahan penggunaan dan integrasi perangkat dalam jumlah terbatas. Platform ini menawarkan solusi yang cepat dan mudah untuk prototipe, aplikasi rumah pintar, dan pemantauan sederhana.

Sementara itu, platform IoT enterprise-level seperti Microsoft Azure IoT dan Amazon Web Services (AWS) IoT dirancang untuk menangani aplikasi IoT dalam skala besar. Platform-platform ini menawarkan alat dan layanan untuk pengelolaan perangkat dalam jumlah besar, pengolahan data real-time, serta kemampuan analitik dan integrasi canggih dengan ekosistem cloud. Platform ini cocok untuk aplikasi IoT skala besar seperti smart cities, industri, dan sistem transportasi cerdas.

Platform IoT penting karena menyatukan berbagai komponen IoT dalam satu tempat, memudahkan pengelolaan dan analisis data, serta memungkinkan inovasi dengan memanfaatkan teknologi terbaru.

thingsboard 19155304
Dashboard smart energy monitoring menggunakan ThingsBoard. Gambar dari GitHub.

4. Antarmuka Pengguna

Setelah data dari perangkat IoT diproses, hasilnya perlu disajikan kepada pengguna melalui antarmuka pengguna (user interface). Antarmuka ini bisa berupa aplikasi mobile, aplikasi web, atau perangkat keras yang memungkinkan pengguna untuk mengawasi dan mengontrol sistem IoT secara langsung.

Melalui antarmuka pengguna, pengguna dapat menerima notifikasi atau melihat kondisi sistem secara real-time. Misalnya, pengguna akan mendapatkan pesan teks atau pemberitahuan jika suhu dalam penyimpanan dingin terlalu tinggi, sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan. Antarmuka ini memberikan gambaran visual yang memudahkan pemantauan kondisi perangkat atau sistem IoT secara keseluruhan.

Beberapa antarmuka pengguna juga memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan langsung. Misalnya, pengguna bisa menyesuaikan suhu penyimpanan dari jarak jauh menggunakan aplikasi di smartphone mereka. Dalam beberapa situasi, sistem IoT juga mampu mengambil tindakan otomatis tanpa memerlukan campur tangan manusia, seperti menyesuaikan suhu secara otomatis atau menghubungi pihak keamanan jika terjadi gangguan.

Dengan demikian, antarmuka pengguna sangat penting untuk memudahkan pengguna mengawasi dan mengontrol sistem IoT, baik secara langsung maupun dengan membiarkan sistem mengambil tindakan otomatis agar tetap efisien.

Kesimpulan

Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat seperti sensor dan peralatan rumah tangga saling terhubung dan berbagi data. Proses ini melibatkan 4 unsur utama, yakni sensor/perangkat, protokol IoT, platform IoT, dan antarmuka pengguna. Sensor mengumpulkan data dari lingkungan, lalu mengirimkannya melalui protokol komunikasi seperti MQTT atau Wi-Fi. Data tersebut diproses oleh platform IoT, yang bisa sederhana seperti Firebase atau lebih kompleks seperti Microsoft Azure, untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Lalu antarmuka pengguna (user interface) memungkinkan kita memantau dan mengontrol perangkat IoT melalui aplikasi, baik di smartphone atau web. Ini mempermudah kita menerima notifikasi atau mengatur sistem secara otomatis. Melalui integrasi keempat unsur ini, IoT menjadi lebih efisien dan mempermudah kehidupan sehari-hari, dari smart home hingga solusi industri dan smart cities, dengan memberikan kenyamanan dan kontrol yang lebih besar.

Amelia Rizky

Amelia Rizky

SEO Content Writer yang menghadirkan konten berkualitas tinggi, edukatif, dan menghibur untuk anak muda.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *