Apa itu Desain UI? Pelajari Prinsip dan 3 Tahapan Desain UI

User interface (UI) adalah elemen penting dalam pengembangan web atau aplikasi karena UI adalah medium pengguna berinteraksi langsung dengan aplikasi atau website. Kualitas UI memiliki dampak besar terhadap pengalaman pengguna (user experience).

Ketika mendesain UI, Anda perlu memperhatikan daya tarik visual dan fungsionalitasnya. Tampilan yang menarik namun sulit digunakan akan membuat pengguna merasa tidak nyaman. Sebaliknya, tampilan web yang buruk akan membuat pengguna kehilangan minat.

Lalu, bagaimana menciptakan desain UI yang menarik secara visual dan berfungsi dengan baik? Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu desain UI termasuk, prinsip-prinsipnya dan peluang karier sebagai desainer UI.

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Desain UI

User interface atau disingkat UI adalah tampilan visual dari sebuah produk yang menghubungkan pengguna (user) dengan sistem, baik itu berupa situs web maupun aplikasi.

UI adalah hal pertama yang dilihat pengguna saat membuka situs web atau aplikasi. Oleh karena itu, selain menarik secara visual, desain UI juga harus fungsional sehingga pengguna tidak merasa bingung atau kesulitan dalam menggunakannya.

Secara umum, UI terdiri dari 4 elemen berikut:

  1. Elemen Navigasi: Elemen ini membantu pengguna dalam menavigasi antarmuka. Contoh elemen navigasi meliputi slide bar, kolom pencarian, dan tombol kembali.
  2. Kontrol Input: Elemen ini berada di dalam halaman (on-page) dan berfungsi untuk membantu pengguna memasukkan informasi. Contoh dari kontrol input termasuk tombol, kotak centang, dan kolom teks.
  3. Komponen Informasi: Elemen ini digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pengguna. Sebagai contoh, progress bar yang muncul di bagian bawah video.
  4. Kontainer: Elemen ini mengelompokkan konten ke dalam beberapa bagian agar lebih rapi dan memudahkan pengguna.

Prinsip Desain UI

Terdapat beberapa prinsip yang perlu Anda perhatikan dalam desain UI. Prinsip-prinsip ini berperan sebagai panduan dalam menciptakan desain UI yang menarik, interaktif, serta fungsional. Setidaknya, terdapat 4 prinsip desain UI yang mendasar, yaitu:

  • Kontrol: Menjaga tampilan UI yang sederhana, interaktif, dan ramah pengguna sehingga pengguna merasa seolah-olah memiliki kendali penuh atas UI itu sendiri.
  • Konsistensi: Gunakan elemen-elemen UI yang umum, agar mudah dipahami dan dinavigasi oleh pengguna, bahkan pengguna awam.
  • Kenyamanan: Buatlah desain yang mudah digunakan, sehingga pengguna merasa nyaman ketika berinteraksi dengan UI.
  • Beban Kognitif: Hindari memberikan terlalu banyak konten pada pengguna sekaligus. Buatlah desain yang ringkas, padat, dan jelas.
Para desainer sedang brainstorm desain UI.
Para desainer sedang brainstorm desain UI. Gambar oleh Christina Morillo dari Pexels.

Jenis Desain UI

Jenis desain UI dikategorikan berdasarkan cara pengguna mengakses atau berinteraksi. Setidaknya, ada 6 jenis desain UI yang umum digunakan, antara lain:

  • Graphical User Interface (GUI) adalah format UI yang berfokus pada elemen visual. Tujuannya adalah menciptakan antarmuka yang menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna saat menggunakan suatu perangkat dan mengakses fitur-fitur yang tersedia di dalamnya. Tampilan desktop atau layar utama laptop maupun ponsel Anda merupakan contoh umum dari GUI.
  • Command Line Interface (CLI) adalah format UI berbasis teks. CLI memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem melalui perintah tertulis yang diketikkan langsung di perangkat yang bersangkutan. Biasanya, CLI digunakan untuk mengelola file, menginstal perangkat lunak, atau mengonfigurasi pengaturan sistem pada perangkat seperti komputer atau laptop.
  • Voice User Interface (VUI) adalah jenis UI yang dioperasikan melalui perintah suara. VUI ini menggunakan teknologi pengenalan suara (voice recognition) untuk mengidentifikasi suara pengguna dan mengkonversinya menjadi perintah untuk menjalankan suatu sistem. VUI dapat ditemukan dalam asisten virtual, seperti Siri, Alexa, atau Google Assistant. Perangkat pintar seperti Google Home, Amazon Echo, dan Apple HomePod juga menggunakan teknologi VUI.
  • Gesture-Based User Interface adalah jenis UI yang menerima perintah melalui gerakan tubuh pengguna. Jenis UI menggunakan sensor atau kamera untuk mendeteksi gerakan tangan, gestur tubuh, atau ekspresi wajah dan menerjemahkannya menjadi perintah yang dijalankan oleh sistem. Biasanya, Gesture-Based User Interface dapat ditemukan dalam teknologi virtual reality (VR), seperti permainan VR yang memerlukan perangkat khusus untuk mengoperasikannya.
  • Touchscreen User Interface atau yang sering disebut sebagai Touch UI adalah format UI yang dijalankan melalui perintah sentuhan. Pengguna berinteraksi dengan jenis UI ini melalui sentuhan layar, seperti menekan (press), mengetuk (tap), atau menggeser (swipe). Touchscreen User Interface banyak ditemukan dalam perangkat smartphone modern yang umumnya tidak lagi menggunakan papan ketik fisik. Selain smartphone, jenis UI ini juga ada dalam perangkat tablet atau monitor laptop/komputer desktop yang telah dilengkapi dengan teknologi layar sentuh.
  • Menu-Driven Interface adalah jenis UI yang menerima perintah melalui daftar atau menu. Opsi perintah tersebut biasanya ditampilkan dalam layar penuh atau dalam bentuk pop-up atau drop-down. Pengguna dapat berinteraksi dengan format UI ini dengan mengklik opsi perintah yang ada. Menu-Driven Interface umumnya ditemukan pada mesin ATM atau meteran parkir digital.

Proses Desain UI

Proses desain UI melibatkan beberapa tahapan. Sebelum memulai proses desain, Anda harus mengidentifikasi beberapa hal sebagai berikut:

  1. Tentukan audiens target Anda (target users).
  2. Tentukan fungsi bisnis (business function) dari UI yang akan Anda kembangkan.
  3. Lakukan analisis kompetitor untuk mengidentifikasi keunggulan produk Anda.
  4. Memahami prinsip-prinsip fundamental desain UI.
  5. Membuat panduan desain (style guidelines) UI.

Style guidelines berfungsi sebagai acuan untuk menciptakan UI yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar desain UI. Umumnya, style guidelines mencakup:

  • Menetapkan warna yang terdiri dari warna primer, sekunder, dan aksen.
  • Menciptakan ikon.
  • Menentukan tipografi, termasuk jenis font, ketebalan font, dan gaya.

Setelah panduan desain UI dibuat, Anda dapat memulai proses desain UI. Secara umum, proses desain UI melibatkan 3 tahapan utama:

  1. Wireframe: Membuat sketsa awal tampilan aplikasi atau situs web.
  2. Mockup: Membuat gambaran rinci sebelum produk akhir dibuat, termasuk aspek desain visual seperti gambar, warna, dan tipografi.
  3. Prototype: Membuat simulasi interaksi antara pengguna dan antarmuka.

Tools Desain UI

Ada beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk desain UI, mulai dari wireframe, mockup, prototyping, dan proses kolaborasi hingga revisi sebelum akhirnya diserahkan kepada developer. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi desain UI yang populer:

Figma: Aplikasi Desain UI
Figma: Aplikasi Desain UI
  • Figma adalah aplikasi desain antarmuka kolaboratif, memungkinkan Anda untuk berkolaborasi dengan desainer atau anggota tim lainnya secara daring. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur modern seperti Auto Layout yang memudahkan pembuatan desain responsif. Figma dapat digunakan secara gratis atau dengan berlangganan seharga USD 15 per bulan untuk mendapatkan semua fiturnya.
  • Sketch adalah aplikasi desain vektor yang digunakan untuk membuat desain UI, termasuk wireframe, prototyping, hingga handoff desain. Sketch merupakan salah satu tool desain UI yang sangat populer, digunakan baik oleh desainer pemula maupun berpengalaman. Aplikasi ini menawarkan artboard tanpa batas dan berbagai template desain. Sketch menawarkan uji coba gratis selama 30 hari, kemudian Anda dapat berlangganan dengan harga mulai dari USD 12 per bulan.
  • Marvel adalah aplikasi desain UI yang intuitif dan mudah digunakan, cocok untuk desainer pemula. Fitur utamanya mencakup wireframing, prototyping, pengujian, dan handoff desain. Selain itu, aplikasi ini terintegrasi dengan berbagai tools lain seperti Jira, Maze, Confluence, dan Lookback untuk memudahkan pekerjaan Anda. Anda dapat menggunakan Marvel untuk membuat satu proyek desain secara gratis. Namun, Anda juga memiliki opsi berlangganan dengan harga mulai dari USD 16 per bulan untuk mendapatkan fitur yang lebih canggih dan akses tak terbatas ke proyek-proyek.
  • Origami Studio adalah aplikasi prototyping yang dikembangkan oleh Meta. Aplikasi ini menggunakan fitur drag-and-drop untuk mengedit desain dan dilengkapi dengan Patch Editor, fitur untuk menambahkan interaksi atau animasi menggunakan blok-blok yang disebut “patches”. Kabar baiknya, Origami Studio dapat diunduh dan digunakan secara gratis sepenuhnya.
  • Uizard adalah aplikasi desain UI yang sangat cocok untuk desainer pemula. Fitur utamanya mencakup tool untuk desain, wireframing, mockup, serta prototyping. Aplikasi ini menggunakan fitur drag-and-drop dan menyediakan berbagai template yang beragam untuk mempermudah proses desain Anda. Selain itu, Anda juga dapat berkolaborasi secara real-time dengan pengguna lain. Uizard tersedia secara gratis dengan batasan hingga 2 proyek, 10 template gratis, serta viewer tak terbatas. Anda juga memiliki pilihan berlangganan dengan biaya mulai dari USD 12 per bulan.
  • UXPin adalah tool desain UI/UX yang canggih dan banyak digunakan oleh desainer pemula maupun profesional. Aplikasi ini sangat mudah dinavigasi, terutama jika Anda sudah akrab dengan alat desain serupa, seperti Sketch dan Adobe Photoshop. UXPin memiliki perpustakaan dengan berbagai pilihan elemen, warna, font, serta ikon interaktif yang siap digunakan. UXPin dapat digunakan secara gratis dengan batasan hingga 2 prototipe. Selain itu, Anda juga dapat berlangganan dengan biaya mulai dari USD 39 per bulan.
  • Zeplin adalah aplikasi berbasis cloud yang menghubungkan desainer UI/UX dengan front-end developer. Aplikasi ini digunakan secara kolaboratif untuk menciptakan desain aplikasi atau situs web, dan dilengkapi dengan fitur Flow untuk mengelola file desain serta Global Styleguide untuk mengatur panduan desain. Zeplin tersedia secara gratis untuk maksimal 1 proyek dan 6 kolaborator. Selain itu, Anda juga memiliki opsi berlangganan dengan biaya mulai dari USD 8 per bulan.

Gaji Desainer UI

Menurut data dari Indeed, rata-rata gaji seorang desainer UI di Indonesia adalah sekitar 4,2 juta rupiah per bulan. Jumlah ini jauh di atas rata-rata penghasilan seorang karyawan di Indonesia, yang sekitar 3 juta rupiah per bulan.

Kesimpulan

User interface (UI) adalah tampilan visual yang menghubungkan pengguna dengan web atau aplikasi. UI terdiri dari 4 elemen: navigasi, kontrol input, komponen informasi, dan kontainer. Desain UI mengikuti 4 prinsip dasar: kontrol, konsistensi, kenyamanan, dan beban kognitif. Ada 6 format desain UI yang populer, seperti GUI, CLI, VUI, gesture-based, touchscreen, dan menu-driven.

Proses desain UI terdiri dari wireframing, mockup, dan prototyping. Figma dan Sketch adalah tools desain UI paling populer di kalangan desainer UI.

Rata-rata gaji Desainer UI adalah sekitar 4,2 juta rupiah per bulan di Indonesia. Perkerjaan desain UI ini bisa dilakukan secara remote dan freelance, memberikan fleksibilitas tinggi.

Setelah mengetahui apa itu desain UI, lingkup pekerjaan dan gajinya, apakah Anda ingin menjadi seorang desainer UI?

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *