Pengembangan web yang semakin kompleks memunculkan disiplin pekerjaan baru yang fokus menyelesaikan bagian-bagian spesifik. Dalam pengembangan web, terdapat 2 disiplin utama yang dikenal sebagai front end dan back end.
Seseorang yang memilih menjadi back end developer akan fokus pada bagaimana sistem bekerja, sedangkan bagi front end developer, fokusnya adalah pada tampilan website yang dilihat oleh pengguna.
Jika Anda tertarik menjadi web developer, kami akan membahas Front End Developer terlebih dahulu. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Yang Akan Anda Pelajari
Apa Itu Front End?
Pengembangan web front-end adalah proses pembuatan halaman web beserta komponennya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan sebuah website atau aplikasi berbasis web secara langsung, dengan mudah dan cepat.
Pengembangan web front-end kini telah menjadi disiplin pekerjaan tersendiri seiring dengan semakin banyaknya perangkat dengan berbagai ukuran layar dan resolusi yang berbeda-beda yang mengakses web.
Fokus pengembangan web front-end adalah memberikan pengalaman yang optimal kepada pengguna saat mengakses website di berbagai perangkat (cross-device), sistem operasi yang berbeda (cross-platform), dan peramban yang berbeda (cross-browser).
Apa Itu Front End Developer?
Front-end developer adalah individu yang mengembangkan website atau aplikasi berbasis web menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript, yang biasanya beroperasi di platform web terbuka.
Situs web atau aplikasi berbasis web biasanya diakses melalui peramban (browser), meskipun akses web juga dapat dilakukan melalui teknologi lain seperti WebView atau peramban berbasis teks (headless browser).
Tugas Front End Developer
Dalam mengembangkan desain website, seorang front end developer tidak hanya mementingkan estetika, Anda juga perlu mempertimbangkan fungsi dan aksesibilitasnya. Berikut adalah beberapa tanggung jawab seorang front end developer yang perlu kamu ketahui:
Desain Web Responsif
Saat ini orang lebih suka menggunakan ponsel karena lebih praktis dan efisien dibandingkan komputer atau laptop. Maka dari itu, tugas front end developer adalah memastikan website yang mereka kembangkan memiliki desain yang responsif saat diakses melalui perangkat selain komputer desktop, seperti ponsel atau tablet.
Front end developer harus memastikan bahwa pengguna memiliki pengalaman yang baik saat mengakses website yang bersangkutan. Pengalaman yang dimaksud, contohnya website mudah diakses, tidak lemot, tombol-tombol yang ada berfungsi dengan baik, navigasi jelas dan mudah dipahami, serta masih banyak lagi.
Accessible Web
Tampilan web yang menarik tidak akan ada artinya apabila web tersebut sulit diakses dan membuat pengguna tidak nyaman. Front end developer tidak hanya mementingkan visual web saja, tetapi juga perlu memastikan web berfungsi dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh semua orang termasuk orang yang menggunakan alat bantu seperti screen reader.
Cross-Browser Development
Saat ini ada banyak sekali browser yang dapat digunakan untuk mengakses website seperti Google Chrome, Firefox, Safari, Opera, dan Microsoft Edge. Front end developer perlu memastikan bahwa website yang dikembangkan dapat diakses di setiap browser dengan fungsi yang sama dan tanpa gangguan teknis apa pun.
Testing and Debugging
Front end developer menguji kode yang ditulis untuk mengembangkan sebuah web dan memastikan kode tersebut berfungsi dengan semestinya. Apabila terjadi kesalahan, mereka harus melakukan debugging alias proses mengidentifikasi dan memperbaiki error.
Skill Front End Developer
Terdapat sejumlah skill yang wajib dikuasai apabila ingin menjadi seorang front end developer. Berikut adalah beberapa skill yang harus dimiliki oleh front end developer:
Client-Side Programming Language
Pekerjaan Front End Developer akan lebih banyak berusan dengan HTML, CSS dan JavaScript.
- HTML. HyperText Markup Language (HTML) digunakan untuk membuat fondasi dari sebuah halaman web. Fungsi HTML, yaitu membuat teks, gambar, suara, dan video di halaman web.
- CSS. Cascading Style Sheet (CSS) digunakan untuk mengatur layout dan tampilan sebuah halaman web, meliputi warna, jenis dan ukuran font, dan sebagainya.
- JavaScript. JavaScript digunakan untuk membuat halaman web menjadi lebih interaktif dan dinamis. Dengan adanya JavaScript, kini situs web dapat menampilkan fitur, seperti video player, online game, in-page chat, date picker, dan masih banyak lagi.
Front End Framework
Menggunakan front end framework akan memudahkan pekerjaan Front End Developer, terutama untuk membangun website dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
- React. Framework JavaScript yang dikembangkan oleh Meta yang populer untuk membangun antarmuka aplikasi berbasis web, Android dan iOS.
- jQuery. Framework JavaScript tertua yang masih aktif dikembangkan untuk membangun website multi-browser.
- Angular. Framework JavaScript yang dikembangkan oleh Google untuk membangun aplikasi berbasis web.
- Next.js. Framework turunan React yang populer untuk membangun aplikasi berbasis web seperti Notion dan Twitch.
- Vue. Framework JavaScript untuk membangun antarmuka aplikasi berbasis web.
- Bootstrap. Framework ekstensif yang menawarkan kode HTML, JavaScript, dan CSS untuk pengembangan front end.
Build Tools
Build tools adalah aplikasi yang digunakan untuk mengotomatisasi proses pengembangan, seperti kompilasi kode, manajemen dependensi, dan optimisasi.
- npm. Ini adalah package manager yang sudah menjadi default dalam front end development. Dengan npm, Anda dapat meng-install semua package dan mengelola dependency secara efisien.
- Yarn. Ini adalah package manager alternatif npm yang memiliki fungsi yang sama dengan npm.
- Browserify. ini adalah tool bundler JavaScript yang digunakan untuk require eksternal module JavaScript dan mempercepat aplikasi modular yang bergantung pada beberapa modul Node.js sekaligus.
- Grunt. Ini adalah task runner JavaScript, yaitu tool yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas, seperti minifikasi, kompilasi, unit testing, dan linting secara otomatis.
- Webpack. Ini adalah tool untuk mengepak source code dan aset statis jadi files source code website yang terorganisir dengan baik.
Version Control System
Version control system adalah software untuk mengelola source code. software ini mampu melacak perubahan kode, serta menemukan dan membandingkan kesalahan pada penulisan kode.
API
Pembuatan website biasanya juga memerlukan integrasi dengan layanan pihak ketiga, seperti platform pembayaran online, peta digital, dan lainnya. Integrasi ini umumnya dilakukan melalui Application Programming Interface (API). Oleh karena itu, Front End Developer juga harus mampu mengintegrasikan website yang dibangun dengan layanan web pihak ketiga.
Web Security Dasar
Seorang front end developer tidak hanya bertanggung jawab terhadap tampilan dan fungsionalitas web, melainkan juga keamanannya. Karenanya, Anda perlu memiliki keterampilan web security dasar untuk memastikan data yang ada di dalam web tetap terlindungi.
Gaji Front End Developer
Menurut Indeed, rata-rata penghasilan front end developer di Indonesia sebesar 7,9 juta rupiah per bulan. Data tersebut didapatkan dari 133 laporan yang masuk ke platform Indeed hingga tanggal Januari 2024.
Sementara itu, menurut laporan Glassdoor per Januari 2024, rata-rata gaji pokok front end developer di Indonesia adalah 6-11 juta rupiah per bulan, itu belum termasuk tunjangan, bonus, komisi, dan berbagai benefit lainnya.
Kesimpulan
Front end merupakan bagian dari situs web yang terlihat langsung oleh pengguna. Front End Developer bertanggung jawab untuk memastikan tampilan visual situs web menarik, responsif, dan berfungsi dengan baik.
Untuk menjadi seorang front end developer, diperlukan kombinasi skill seperti HTML, CSS, JavaScript, API, Version Control, dan dasar-dasar keamanan web. Kombinasi keterampilan ini memungkinkan mereka menciptakan website dengan pengalaman pengguna yang optimal serta memastikan kelancaran fungsi website.