Apa itu Full Stack Developer? Ini 8 Skill Dewa FS Dev!

Full stack developer merupakan salah satu profesi kompleks di bidang pengembangan web yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Karena kompleksitasnya, tidak mengherankan jika full stack developer masih relatif jarang dan gaji yang ditawarkan untuk posisi ini sangat menggiurkan.

Lantas apa sebenarnya peran dan tugas-tugas seorang full stack developer? Apa saja skill yang harus dimilikinya dan bagaimana prospek kerjanya?

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Full Stack?

Sebelum mengetahui bagaimana peran dan tugas seorang full stack developer, penting untuk lebih dulu mengetahui konsep full stack itu sendiri. Full stack merujuk pada kemampuan untuk mengembangkan aplikasi web dari kedua sisi, baik front end maupun back end.

Front end adalah bagian dari aplikasi web yang langsung dilihat dan diakses oleh pengguna. Ini mencakup semua elemen visual yang terlihat di layar, seperti antarmuka pengguna, tombol, formulir, dan lainnya. Front end juga sering disebut sebagai client side karena berinteraksi langsung dengan pengguna.

Sementara itu, back end adalah bagian aplikasi web yang berada di belakang layar dan tidak terlihat oleh pengguna. Back end berhubungan dengan manajemen dan pengelolaan data serta menjalankan proses di sisi server. Bagian ini juga disebut juga sebagai server side karena prosesnya tidak langsung terlihat oleh pengguna.

Apa itu Full Stack Developer?

Full stack developer adalah orang yang bertanggung jawab atas pengembangan seluruh aspek aplikasi web, termasuk front end yang terlihat oleh pengguna dan back end yang mengelola data dan logika aplikasi di belakang layar. Mereka memiliki keterampilan yang luas dalam pemrograman, desain web, dan manajemen basis data untuk mengelola aplikasi secara menyeluruh.

Tugas Full Stack Developer

Sebagai seorang full stack developer, mereka memiliki tugas utama dalam pengembangan front end maupun back end. Mereka terlibat dalam semua tahap pengembangan aplikasi web atau software, mulai dari perencanaan, desain, pengembangan, implementasi, hingga pemeliharaan.

Tugas dan tanggung jawab lengkap seorang full stack developer meliputi:

1. Pengembangan Front-End dan Back-End

Full stack developer bertugas mengembangkan komponen-komponen UI menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript di sisi depan (front-end). Mereka juga mengatur cara kerja aplikasi, mengelola database, dan memastikan komunikasi dengan server di bagian belakang (back-end) menggunakan berbagai teknologi seperti Node.js, Python, atau Java.

2. Integrasi dan Pengelolaan API

Full stack developer bertanggung jawab untuk menghubungkan aplikasi yang dikembangkan dengan layanan eksternal atau API pihak ketiga. Mereka memastikan data bisa dikirim dan diterima dengan aman dan efisien antara aplikasi dan layanan eksternal tersebut.

3. Desain dan Manajemen Database

Full stack developer merancang struktur database yang optimal untuk aplikasi, memilih jenis basis data yang sesuai (SQL atau NoSQL). Mereka juga mengelola operasi harian seperti pengoptimalan query untuk meningkatkan efisiensi pencarian data, serta mengatur replikasi dan backup untuk memastikan ketersediaan dan keamanan data aplikasi.

4. Pengujian dan Debugging

Full stack developer melakukan pengujian secara menyeluruh terhadap aplikasi yang dikembangkan, termasuk pengujian unit, integrasi, dan end-to-end. Mereka juga melakukan debugging untuk menemukan, memperbaiki, dan menghilangkan bug atau masalah yang muncul selama pengembangan.

5. Keamanan Aplikasi

Full stack developer berfokus pada menerapkan praktik keamanan terbaik untuk melindungi aplikasi dari serangan seperti SQL injection, Cross-Site Scripting (XSS), dan serangan cyber lainnya. Mereka memastikan data terenkripsi dengan baik, mengatur sistem otentikasi yang aman, dan mematuhi standar keamanan yang berlaku untuk menjaga keamanan aplikasi.

Skill Full Stack Developer

Seorang full stack developer dituntut memiliki skill dalam pengembangan web baik di sisi front end maupun back end. Berikut adalah sejumlah skill yang diperlukan untuk menjadi seorang full stack developer:

1. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman merupakan salah satu keterampilan mendasar yang wajib dikuasai oleh full stack developer. Anda perlu menguasai bahasa pemrograman untuk pengembangan front end maupun back end.

Bahasa pemrograman front end yang perlu dikuasai full stack developer, antara lain:

  • Hypertext Markup LanguageHTML digunakan untuk membangun struktur sebuah web, seperti heading, tabel, daftar, paragraf, atau gambar.
  • JavaScript – JavaScript digunakan untuk menciptakan elemen web yang dapat berinteraksi secara langsung dengan pengguna, seperti tombol perintah. 
  • Cascading Style SheetsCSS digunakan untuk membuat tampilan web menjadi lebih visual dan interaktif, melalui penggunaan warna, font, gambar, dll. 

Sementara itu, bahasa pemrograman back end yang perlu dikuasai meliputi:

  • PHP – Hypertext Preprocessor (PHP) digunakan untuk membangun aplikasi web yang dinamis dan interaktif.
  • Python – Python digunakan untuk memanipulasi objek yang berisi data dan melakukan otomatisasi sistem.
  • Java – Java digunakan untuk pengembangan web di sisi server untuk menciptakan situs web yang dinamis.
  • Ruby – Ruby digunakan untuk pemrograman yang berorientasi pada objek, pemrograman fungsional, dan pemrograman prosedural.

2. Framework dan Library 

Framework adalah kerangka kerja yang digunakan untuk membantu developer menulis kode saat mengembangkan website. Sementara itu, library adalah sekumpulan kode yang telah ditulis sebelumnya dan dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. 

Beberapa front end framework yang perlu Anda kuasai sebagai full stack developer, yaitu:

  • Bootstrap – Framework ekstensif yang menawarkan kode HTML, JavaScript, dan CSS untuk pengembangan front end
  • jQuery – Library JavaScript yang mampu menyederhanakan pemrosesan di HTML, seperti perubahan dan manipulasi dokumen, event handling, animasi, dan AJAX.
  • React – Library JavaScript yang digunakan untuk membangun user interface yang interaktif.
  • Angular – Framework untuk membangun situs web atau aplikasi berbasis web. 
  • Vue.js – Framework progresif yang digunakan untuk membangun user interface yang interaktif dan modular.

Full stack developer juga perlu menguasai back end framework, seperti:

  • Laravel – Framework PHP dengan library kode yang ekstensif dan open source.
  • Spring – Framework untuk mengerjakan project berbasis Java.
  • Django – Framework yang digunakan untuk mengerjakan project berbasis Python, cocok untuk pengembangan web. 
  • Express.js – Framework minimalis dan fleksibel untuk pengembangan aplikasi berbasis Node.js.

3. Build Tools 

Build tools digunakan untuk mengelola dependensi, mengkompilasi kode, dan mengotomatiskan berbagai tugas pengembangan. Bagian dari build tools yang perlu dipahami adalah:

  • npm – Package manager default dalam pengembangan front end untuk menginstall semua package dan mengelola dependensi secara efisien.
  • Yarn – Package manager alternatif yang fungsinya kurang-lebih sama dengan npm. 
  • Browserify – Tool bundler JavaScript untuk require modul eksternal JavaScript dan mempercepat aplikasi modular yang bergantung pada beberapa modul Node.js sekaligus. 
  • Grunt – Task runner JavaScript untuk melakukan tugas-tugas seperti minifikasi, kompilasi, uji coba unit, dan linting secara otomatis. 
  • Webpack – Tool pengepak source code dan aset statis menjadi file source code situs web agar terorganisir dengan baik. 
Webpack: Salah satu Build tool yang harus dikuasai Full Stack Developer.
Webpack: Salah satu Build tool yang harus dikuasai Full Stack Developer.

4. Server Management

Manajemen server adalah proses pengelolaan infrastruktur server untuk memastikan kinerjanya optimal dan aman. Ini melibatkan serangkaian tahapan penting untuk menjaga kestabilan dan keamanan server, seperti merancang arsitektur server, orkestrasi, dan membangun development pipeline (CI/CD). Tujuannya adalah agar situs web atau aplikasi dapat beroperasi dengan baik, aman, dan efisien, dan mampu menangani beban pengguna tanpa downtime yang tidak terduga.

5. Database

Dalam pengembangan web back end, seorang full stack developer bertanggung jawab untuk merancang, membangun, mengelola dan mengoptimalkan database. Oleh karena itu, penting untuk menguasai database relasional maupun non-relasional.

Beberapa database populer yang biasa digunakan dalam pengembangan web, meliputi:

  • MySQL – Sistem database gratis dan open source yang menyimpan data web dalam tabel. 
  • Oracle – Sistem manajemen database yang cocok untuk project berskala besar dan database yang kompleks. 
  • MongoDB – Sistem manajemen database berorientasi dokumen tanpa SQL, ideal untuk aplikasi dengan skema data fleksibel.
  • PostgreSQL – Sistem database open source yang powerful dengan fitur-fitur canggih untuk pengelolaan data relasional.

Kemampuan dalam mengelola database ini penting untuk memastikan aplikasi berjalan dengan efisien dan dapat menangani data secara optimal sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang dikembangkan.

6. API

Application Programming Interface (API) adalah mekanisme yang memungkinkan dua aplikasi untuk berinteraksi berdasarkan serangkaian protokol tertentu. Skill pengembangan API sangat penting bagi full stack developer untuk memperlancar komunikasi, meningkatkan fungsionalitas, dan integrasi, antar aplikasi. Hal ini membantu dalam menciptakan aplikasi web yang lebih canggih sesuai dengan perkembangan teknologi.

7. Web Security

Salah satu tanggung jawab utama full stack developer adalah menjaga keamanan situs web dari berbagai ancaman siber, seperti pencurian data, peretasan, virus, dan malware. Keterampilan dalam web security sangat diperlukan untuk memastikan privasi dan data pengguna dalam website tetap aman.

8. Version Control System

Version Control System (VCS) merupakan tool yang digunakan untuk melacak perubahan dalam kode, meningkatkan kolaborasi tim, dan menghasilkan kode yang stabil. Beberapa fungsi utama VCS termasuk pelacakan riwayat perubahan, pembuatan cabang (branching), dan penyelesaian konflik. Ini membantu full stack developer dalam mengembangkan aplikasi web secara lebih efisien dan akurat, serta memudahkan manajemen kode dalam proyek pengembangan.

Gaji Full Stack Developer

Menurut Indeed, rata-rata gaji full stack developer di Indonesia adalah IDR 9,7 juta per bulan berdasarkan 138 laporan pengguna per Juni 2024. Di kota-kota besar seperti Semarang dan Jakarta, gaji bisa mencapai IDR 11 juta per bulan.

Sementara itu, Jobstreet mencatat bahwa gaji full stack developer di Indonesia umumnya berada dalam kisaran 6-9 juta rupiah per bulan.

Kesimpulan

Sebagai full stack developer tanggung jawabnya meliputi pengembangan web dari awal hingga akhir, mencakup front end (sisi klien) dan back end (sisi server). Tugas-tugasnya termasuk merancang arsitektur server, mengembangkan aplikasi web, mengintegrasikan UI dengan API, dan masih banyak lagi.

Tugas dan tanggung jawab full stack developer yang kompleks ini membutuhkan keterampilan pengembangan web yang mendalam, termasuk bahasa pemrograman, penggunaan framework dan library, build tools, manajemen server, database, dan lainnya.

Kabar baiknya, profesi full stack developer memiliki prospek karier yang cerah dengan rata-rata penghasilan mencapai 9,8 juta rupiah per bulan di Indonesia. 

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang profesi full stack developer. Apakah Anda tertarik untuk memulai karier di bidang ini? 

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *