Perbedaan Front End dan Back End (4 Aspek Utama)

Front end dan back end merupakan dua bagian penting dari sebuah website atau aplikasi. Front end umumnya meliputi elemen visual yang terlihat oleh pengguna, seperti tombol, grafik, teks, gambar, dan sebagainya. Sementara itu, back end mencakup infrastruktur dan pengolahan data yang membuat suatu website berfungsi.

Meski sama-sama berkecimpung dalam pengembangan web, front end developer memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan back end developer. Apa saja perbedaan di antara keduanya?

Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Apa Itu Front End?

Front end adalah bagian dari sebuah website atau aplikasi yang dapat dilihat dan berinteraksi secara langsung dengan pengguna. Bagian ini biasa disebut juga sebagai client side

Umumnya, pengembangan front end menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan JavaScript. Fokus dari pengembangan front end adalah mengoptimalkan pengalaman pengguna saat mengakses website dari perangkat, sistem operasi, maupun browser yang berbeda. 

Apa Itu Back End?

Back end adalah bagian dari sebuah website atau aplikasi yang berada di sisi server (server side). Bagian ini berada di belakang layar, sehingga tidak dapat dilihat atau bersinggungan secara langsung dengan pengguna. 

Meski tersembunyi, bagian back end tidak kalah penting daripada front end, karena meliputi server, database, dan API. 

Perbedaan Front End dan Back End

Baik front end maupun back end developer sama-sama bertanggung jawab atas pengembangan web. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan tugas maupun skill yang wajib dikuasai.  Apa saja perbedaan antara front end dan back end tersebut?

1. Bahasa Pemrograman

Baik front end maupun back end developer sama-sama memerlukan pemahaman bahasa pemrograman. Meski begitu, bahasa pemrograman yang dibutuhkan untuk masing-masing posisi sangat berbeda. 

Front EndBack End
HTML. Hypertext Markup Language digunakan untuk membangun struktur sebuah website, mulai dari navigasi, heading, tabel, daftar, paragraf, gambar, dll.PHP. Hypertext Preprocessor digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis dan interaktif. 
CSS. Cascading Style Sheets digunakan untuk membuat tampilan web menjadi lebih dinamis dan interaktif, melalui penggunaan warna, font, gambar, dll. Python. Digunakan untuk memanipulasi objek yang berisi data dan melakukan otomatisasi sistem. 
JS. JavaScript digunakan untuk menciptakan elemen web yang dapat berinteraksi secara langsung dengan pengguna, seperti fungsi tombol untuk mengirim data.Java. Digunakan untuk pengembangan web di sisi server untuk menciptakan website yang dinamis dengan interface yang interaktif.
Ruby. Digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi web yang sederhana dan cepat.
SQL. Structured query language digunakan untuk menyimpan, mengakses, dan mengelola data dalam database.
Tabel perbedaan bahasa pemrograman front end dan back end

Jika Anda ingin berkarier sebagai front end developer, maka Anda wajib menguasai HTML, CSS dan JavaScript. Sementara itu, back end developer wajib menguasai SQL serta satu atau lebih bahasa pemrograman back end.

MySQL: Database yang wajib dikuasai seorang back end developer.
MySQL: Database yang wajib dikuasai seorang back end developer. Gambar oleh Rubaitul Azad dari Unsplash.

2. Framework dan Library

Framework merupakan sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk membantu developer menulis kode saat mengembangkan website. Sementara itu, library adalah sekumpulan kode yang telah ditulis sebelumnya dan dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. 

Front EndBack End
Bootstrap. Framework ekstensif yang menawarkan kode HTML, JavaScript, dan CSS untuk pengembangan front endLaravel. Framework PHP dengan library kode yang ekstensif dan open source.
jQuery. Library JavaScript yang mampu menyederhanakan pemrosesan di HTML, seperti perubahan dan manipulasi dokumen, event handling, animasi, dan AJAX.Spring. Framework untuk mengerjakan project berbasis Java.
React. Library JavaScript yang digunakan untuk membangun user interface yang interaktif.Django. Framework yang digunakan untuk mengerjakan project berbasis Python, cocok untuk pengembangan web.
Angular. Framework untuk membangun website atau aplikasi berbasis web.
Tabel perbedaan framework dan library front end dan back end

3. Skill 

Selain menguasai bahasa pemrograman, framework dan library, seorang front end developer juga dituntut agar mampu mengembangkan tampilan web yang responsif dan dapat diakses dari berbagai jenis perangkat. Anda juga memerlukan pengetahuan dasar desain UI/UX agar dapat berkolaborasi secara efektif dengan desainer dan memastikan web yang dibangun memiliki interface yang user-friendly

Sementara itu, back end developer bekerja di balik layar untuk mengembangkan serta mengelola server, database dan API. Maka dari itu, selain menguasai bahasa pemrograman dan framework, Anda memerlukan keterampilan manajemen database. Anda juga harus menguasai manajemen server yang meliputi persiapan arsitektur server, orkestrasi, serta membangun development pipeline (CI/CD) yang efektif. 

4. Tugas dan Tanggung Jawab

Front end developer bertugas mengembangkan tampilan website atau aplikasi yang berinteraksi secara langsung dengan pengguna. Mereka perlu memastikan desain yang dibuat dapat diakses dan berfungsi dengan semestinya di berbagai jenis platform atau perangkat. 

Sementara itu, back end developer berada di balik layar dan bertanggung jawab atas sistem yang menjalankan website atau aplikasi itu sendiri. Mereka merancang arsitektur web, serta mengembangkan dan mengelola server maupun database

AspekFront EndBack End
Tugas dan TanggungjawabMengembangkan tampilan website yang dilihat atau berinteraksi secara langsung dengan pengguna (client side)Mengelola database dan server website dari balik layar (server side)
SkillBahasa pemrograman, framework dan library front end, desain web responsif, pengetahuan dasar UI/UXBahasa pemrograman, framework dan library back end, manajemen database, manajemen server
Bahasa PemrogramanHTML, CSS, dan JavaScriptPHP, Python, Ruby, Java dan SQL
FrameworkBootstrap, jQuery, React, dan AngularLaravel, Spring, dan Django
Matrik perbedaan front end dan back end

Kesimpulan

Front end developer serta back end developer merupakan dua jenis pekerjaan yang memiliki peran sangat krusial dalam pengembangan web. Meskipun keduanya sama-sama bertugas untuk mengembangkan web, tetapi memiliki definisi, tanggung jawab, dan keterampilan yang berbeda. 

Front end developer bertanggung jawab atas website atau aplikasi yang berinteraksi secara langsung dengan pengguna. Front end developer wajib menguasai 3 bahasa pemrograman, yaitu HTML, CSS, JavaScript, framework dan library front end, serta dasar desain UI/UX.

Sementara itu, back end developer bekerja di balik layar untuk mengembangkan dan mengelola server maupun database. Back end developer wajib menguasai SQL, satu atau lebih bahasa pemrograman back end seperti PHP, Python, Java, atau Ruby serta framework dan library back end. Back end developer juga dituntut memiliki kemampuan manajemen server dan database

Itulah beberapa hal yang perlu Anda tahu seputar perbedaan front end dengan back end developer. Semoga Anda tidak bingung lagi, ya! Nah, kira-kira Anda lebih cocok jadi front end atau back end developer?

Angela Ranitta

Angela Ranitta

Angela Ranitta adalah penulis konten kreatif yang memiliki perhatian khusus terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *