Content writing adalah kegiatan menulis konten untuk media online maupun offline. Content writing mencakup berbagai jenis tulisan seperti artikel blog, caption di media sosial, naskah video, hingga copywriting iklan dan promosi.
Apakah Anda tertarik untuk menjadi seorang content writer? Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail tentang apa itu content writing dan apa saja yang harus Anda kuasai untuk menjadi seorang content writer profesional.
Yang Akan Anda Pelajari
Pengertian Content Writing
Content writing adalah proses merencanakan, menulis, menyunting, mempublikasi, dan mempromosikan konten untuk keperluan pemasaran di internet. Konten yang dimaksud dapat berupa artikel, postingan media sosial, naskah video atau podcast, ebook, rilis pers, whitepaper, dan masih banyak lagi.
Mengapa Content Writing Penting?
Laporan HubSpot mengungkapkan bahwa 82% internet marketer mengaku telah melakukan content marketing secara aktif. Sementara itu, 70% marketer berinvestasi secara aktif dalam content marketing.
Laporan Content Marketing Institute pada tahun 2021 juga mengungkapkan hal serupa. Bahwa artikel pendek (kurang dari 3 ribu kata) menempati posisi ketiga sebagai content marketing B2B dengan performa terbaik selama 12 bulan terakhir.
Content writing memiliki sejumlah manfaat bagi bisnis Anda, antara lain:
- Sarana memperkenalkan brand kepada masyarakat
- Membangun kesadaran brand di tengah masyarakat
- Menjalin relasi dengan cakupan audiens yang lebih luas
- Mengoptimalkan peringkat brand di mesin pencarian
- Meningkatkan engagement di berbagai platform
Jenis Content Writing
Content writing tidak hanya terbatas pada artikel di blog atau situs web. Ada berbagai jenis konten yang bisa dihasilkan oleh seorang content writer, seperti artikel SEO, konten media sosial, email marketing, konten video, brand journalism, dan masih banyak lagi.
SEO Content Writing
SEO content writing adalah proses penulisan konten situs web dengan menggunakan kata kunci yang optimal untuk membantu situs web muncul di posisi teratas di hasil pencarian Google. Tujuan utamanya adalah meningkatkan trafik organik ke situs web.
Pekerjaan SEO content writing meliputi riset kata kunci, pembuatan konten berkualitas, serta optimasi konten on-page.
Social Media Marketing
Social media marketing adalah proses pembuatan konten untuk meningkatkan brand awareness dan engagement di platform media sosial. Biasanya, konten yang ditulis untuk media sosial jauh lebih singkat dibandingkan konten untuk SEO.
Seorang content writer yang berkutat di bidang ini juga harus memahami karakteristik masing-masing platform, sehingga dapat menyesuaikan konten yang dibuat.
Email Marketing
Email adalah kanal pemasaran dengan tingkat return on investment (ROI) yang tinggi, karena konten yang dikirimkan melalui email dapat dibuat lebih personal dan relevan dengan audiens.
Beberapa jenis konten yang ditulis untuk email marketing antara lain newsletter, kampanye berseri (drip campaign), survei pelanggan, penawaran khusus, undangan acara, dan lainnya.
Content writer dituntut memiliki kemampuan menulis subjek email yang menarik (catchy) dan call-to-action (CTA) yang kuat dalam email marketing.
Brand Journalism
Brand journalism adalah penulisan konten tentang sebuah brand dengan tujuan meningkatkan brand awareness dan kepercayaan audiens. Kontennya berupa siaran pers, profil perusahaan, wawancara, cerita konsumen, dll yang ditulis dengan gaya storytelling alih-alih promosi brand secara langsung.
Scriptwriting
Scriptwriting dalam digital marketing merujuk pada penulisan naskah konten seperti video, podcast, dan iklan. Berbeda dengan konten lainnya, scriptwriting ditulis dengan gaya konversasional. Seorang scriptwriter dituntut memiliki kemampuan storytelling dan kreativitas tinggi dalam berbahasa.
Technical Writing
Technical writing meliputi penulisan segala hal yang bersifat atau berkaitan dengan teknis, seperti lembar data produk, petunjuk penggunaan, dokumentasi API, laporan teknis, dan lain-lain.
Seorang technical writer harus bisa menerjemahkan istilah-istilah teknis yang rumit menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam. Ia dituntut memiliki pola pikir yang berorientasi pada audiens serta perhatian lebih terhadap detail.
Long-Form Content
Long-form content merujuk pada konten panjang, 1.000-7.500 kata seperti e-book, studi kasus, whitepaper, atau artikel in-depth. Tujuannya memberikan informasi detail dan mendalam bagi audiens. Seorang technical writer dituntut memiliki wawasan luas dan mendalam terhadap suatu topik.
Keterampilan Content Writing
Setidaknya ada 4 keterampilan content writing yang perlu Anda kuasai sebelum terjun ke bidang ini. Berikut penjelasannya:
Riset
Agar dapat menghasilkan konten yang berkualitas, Anda membutuhkan skill riset yang mumpuni. Tidak hanya mengumpulkan materi, Anda juga harus melakukan analisis terhadap audiens yang ditargetkan, serta topik dan kata kunci yang akan digunakan.
- Riset Audiens. Sebelum menulis konten, tentukan target audiensnya terlebih dahulu. Riset audiens penting untuk mengetahui cara penyajian konten yang tepat. Anda bisa memanfaatkan data dari lembaga riset, mengecek demografi dengan tool analisis, atau melakukan survei dan wawancara.
- Riset Topik. Seorang content writer perlu melakukan riset topik yang relevan dan menarik bagi audiens. Selain itu, tentukan perspektif penulisan agar konten jadi lebih unik. Beberapa cara melakukan riset topik antara lain:
- Mencari masalah yang dialami audiens,
- Melakukan survei,
- Analisis kompetitor dan content gap.
- Riset Kata Kunci. Penggunaan keyword yang relevan sangat menentukan performa konten di mesin pencari. Gunakan tool riset keyword untuk mengetahui popularitas dan tingkat persaingan keyword.
Perencanaan
Perencanaan diperlukan untuk mengelola sumber daya, mengontrol kualitas konten, dan mengevaluasi target yang telah ditentukan. Berikut adalah hal-hal yang biasanya dibahas dalam tahap perencanaan konten:
- Tujuan Konten. Setiap konten yang dibuat harus memiliki target yang lebih spesifik dan detail. Setelah menentukan target, Anda dapat menentukan apa saja yang akan ditulis, perspektif yang digunakan, format konten dan materi pendukung lainnya.
- Strategi Konten. Anda perlu menyusun strategi agar performa konten Anda maksimal. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merencanakan strategi konten.
- Pertama, tentukan jenis konten apa yang ingin Anda buat, apakah artikel, video, podcast, atau jenis lainnya.
- Kedua, tentukan format konten, seperti panjang artikel, durasi video, atau format podcast.
- Ketiga, pilih platform mana yang akan digunakan untuk memposting konten tersebut.
- Terakhir, pertimbangkan waktu posting yang tepat agar konten dapat dilihat oleh target audiens Anda.
- Kalender Editorial. Kalender editorial berfungsi mengatur jadwal publikasi konten dan memantau proses pembuatannya. Anda dapat membuat kalender editorial dengan aplikasi project management seperti ClickUp, Trello, Monday, Asana, Notion, Airtable, dll agar koordinasi dengan anggota tim lebih mudah.
Produksi
Secara umum, tahap produksi terdiri dari 3 bagian: penulisan, penyuntingan, dan pembuatan materi pendukung.
- Penulisan. Di tahap ini, konten yang sudah direncanakan dituangkan dalam bentuk tulisan. Beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan:
- Pastikan ada target audiens yang jelas
- Buat judul yang menarik
- Sertakan visual seperti gambar atau video
- Cantumkan data untuk menambah kredibilitas
- Cantumkan call-to-action (CTA) yang persuasif
- Hindari kesalahan penulisan dan tata bahasa
- Editing. Di tahap editing, pastikan tulisan sudah sesuai brief dan target yang ditetapkan. Selain itu, periksa kerapian tulisan seperti kesalahan penulisan, ejaan, tanda baca, huruf kapital, dll.
- Pembuatan materi pendukung. Dalam content writing, seringkali dibutuhkan materi pendukung agar tulisan lebih menarik, seperti gambar, video, GIF, diagram, tabel, kuis interaktif, dll. Materi pendukung berfungsi memberi visualisasi tambahan sehingga tulisan lebih mudah dipahami dan meningkatkan kredibilitas di mata pembaca.
Promosi
Secara umum ada 3 platform utama untuk publikasi, distribusi dan promosi konten, yaitu website, email, dan media sosial. Masing-masing platform memiliki karakteristik berbeda, sehingga membutuhkan strategi yang berbeda.
- Website. Website harus menjadi platform utama untuk mendistribusikan dan mempromosikan konten Anda. Keuntungan menggunakan website adalah Anda memiliki kontrol penuh atas konten. Tidak perlu risau dengan perubahan kebijakan, algoritma, atau tren seperti di media sosial.
- Email. Kunci utama kesuksesan distribusi konten melalui email adalah subjek yang menarik dan CTA yang kuat. Konten di email umumnya berupa newsletter, penawaran khusus, survei, undangan event, dan lainnya.
- Media sosial. Media sosial yang dinamis menuntut pembuatan konten yang relevan baik dengan tren maupun audiens. Setiap platform memiliki karakteristik dan memerlukan strategi yang berbeda. Praktik terbaiknya adalah membuat konten yang singkat dan padat karena pengguna media sosial lebih menyukai konten yang mengandung kebaruan.
Selain ketiga platform di atas, Anda juga bisa melakukan promosi lintas platform. Pastikan Anda mengemas ulang konten Anda sesuai dengan masing-masing platform.
Kesimpulan
Content writing adalah strategi pemasaran digital yang efektif untuk membangun brand awareness, menjangkau audiens, dan berpotensi meningkatkan profitabilitas.
Content writing mencakup berbagai jenis penulisan konten seperti SEO content writing, social media writing, email marketing, brand journalism, hingga scriptwriting. Masing-masing memiliki tujuan, teknik, dan strategi penulisan yang berbeda.
Seorang content writer harus memiliki kemampuan menulis yang baik serta keterampilan lain seperti riset, perencanaan, editing, dan promosi konten.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar content writing. Apakah Anda tertarik menjadi content writer profesional?